Nagaswara Beri Bantuan Pondok Pesantren Latansa Lebak Banten

KabareTegal – Selalu ada hikmah dalam setiap kejadian, meskipun kejadian itu berupa musibah banjir. Hal tersebut membuat berbagai pihak saling bahu-membahu untuk meringankan beban korban musibah banjir. Termasuk Nagaswara.

 

Mengusung tema ‘Nagaswara Peduli’, Nagaswara memberikan bantuan untuk meringankan beban korban banjir yang menimpa Pondok Pesantren Latansa milik Keluarga Besar Apoy Band Wali.

 

“Luar biasa dahsyat musibah yang menimpa ponpes Latanza. Sebagai bentuk prihatin kami, keluarga besar Nagaswara memberikan donasi 50 juta. Mudah-mudahan bisa meringankan beban pengurus Pondok Pesantren Latansa,” kata CEO Nagaswara Rahayu Kertawiguna, usai meninjau lokais banjir ponpes Latansa di Lebak, Banten, Rabu (15/1/2020)

 

Apoy mengaku bersyukur atas perhatian dan kehadiran keluarga besar Nagaswara ke Pondok Pesantren milik keluarga besarnya. “Didatangi saja, kami sudah bersyukur, jadi kami tidak pernah menilai jumlahnya. Yang penting keikhlasannya, sehingga berkah untuk pengurus,” ujar Apoy.

 

Apoy mengungkapkan luas area banjir yang menimpa ponpes yang dikelolanya sekitar 10-15 persen dari 13 hektar luas keseluruhan Pondok Pesantren Latansa. “Alhamdulillah banjir datang pas santri libur, sehingga tidak terjadi korban manusia, hanya 67 ekor kambing dan dua mobil yang kebawa banjir,” kata motor penggerak band Wali in.

 

Sejak terjadi musibah banjir banyak pihak yang memang bersimpati, selain Pemda Banten, juga Presiden Jokowi. “Presiden berjanji akan membantu infrastruktur, dam, rumah susun guru dan aula,” tutur Apoy penuh syukur.

 

Fitri Carlina yang ikut menyerahkan bantuan mengaku prihatin dan sedih dengan keadaan ponpes yang memiliki 2600 santri paska banjir. “Ini pelajaran buat saya pribadi, ternyata saya terlalu kecil di hadapan Allah. Kalau Allah mau dalam sekejap bisa meluluh lantakkan apapun, kita sebagai manusia nggak boleh sombong,” tandas Fitri Carlina.

 

Selain Fitri Carlina, manajamen Nagaswara juga menghadirkan penyanyi andalan lainnya, seperti di antaranya Dinda Permata, Farani, Yogi RPH dan Vito.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :