Jadi Anggota DPRD, Rudi Indrayani, SH Ingin Bermanfaat Buat Orang Banyak

Setiap orang tentu punya motivasi, bahkan alasan tersendiri dalam melakoni pekerjaan. Demikian juga dengan Rudi Indrayani, SH yang menjadi anggota DPRD untuk menyalurkan aspirasi masyarakat.dan ia berprinsip sebagaimana pesan orang tua pada dirinya, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat orang banyak.

 

Memang tak gampang untuk memenuhi semua aspirasi masyarakat yang sesuai dengan harapan, Sebagai manusia biasa, Rudi tentu ada batasnya. Bahwasannya tak ada manusia yang sempurna. Sebagai anggota DPRD, Rudi telah menunjukkan kerja nyata demi perkembangan dan kemajuan  masyarakat. Rudi memang telah berjuang sebaik-baiknya,semanfaat-manfaatnya.

 

“Awalnya banyak keluhan dari warga masalah infrastruktur yang pada rusak, untuk itu saya terjun menjadi anggota DPRD untuk menyalurkan aspirasi masyarakat.dan saya berprinsip pesan orang tua sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat orang banyak, “ kata Rudi Indrayani, SH, anggota DPRD Kabupaten Tegal menuturkan awal ketertarikannya menjadi DPRD, kepada KabareTegal, Selasa (21/1/2020).

 

Rudi membeberkan dirinya tidak bercita-cita untuk terjun di dunia politik, tapi ia malah lebih jadi pengusaha atau manusia biasa. “ Saya sebenarnya dari kecil cita-citanya mau jadi tentara supaya bisa menjadi mengayom bagi keluarga, teman maupun saudara, “ bebernya.

 

Menurut Rudi, dukungan keluarga terhadap karirnya di bidang politik amat sangat mendukung karena boleh diakui karena di keluarganya kiprahnya memang di dunia politik. “Kebetulan dari kakak saya yang pertama juga mantan dewan dari PKB dan kakak kedua saya juga mantan kades Desa Sidaharja, “ ungkapnya bangga.

 

Rudi menyampaikan, pengalamannya yang paling berkesan selama menjadi anggota DPRD. Seperti di antaranya, sering bertemu dengan Bupati, Sekda, Bapeda, maupun senior- seniornya di DPR RI, Dirjen, Menteri serasa sudah biasa. “Perbedaan di politik itu apabila sudah bekerja kita membaur satu misi satu visi membangun daerah, “ paparnya.

 

Saat ditanya, apa suka-dukanya selama menjadi anggota DPRD? Dengan tenang, Rudi memberikan jawaban, “Yang pertama kepuasan kita bisa membantu orang banyak, dukanya kita harus siap bila mana pendapat kita tidak sependapat dengan apa yang kita inginkan, kita juga harus bisa menjadi pendengar yang baik karena setiap hari banyak masyarakat yang mengadukan banyak permasalahan tapi sebisa mungkin kita dari anggota DPRD harus bisa memberikan solusi yang terbaik bagi masyarakat.”

 

Harapan Rudi ke depan dalam dunia politik. “Saya ingin masyarakat hidup adil dan makmur, makmur dalam keadilan, “ Rudi menegaskan.

 

Rudi termasuk orang yang aktif bermasyarakat dengan mengadakan berbagai kegiatan untuk masyarakat. Adapun,  program – program yang sudah ia lakukan di Desa Jatibogor di bidang infrastruktur, ia berusaha membangun dengan keterbatasan dana di APBD berebut dengan politisi-politisi yang lain dari anggota DPRD dari Dapil lain yang berusaha membangun masing-masing Dapilnya. “Untuk SDM-nya sendiri saya berusaha memberikan pelatihan-pelatihan untuk ibu-ibu berupa menjahit maupun tata boga dan untuk kalangan mudanya memberikan keterampilan berupa kursus setir mobil dan sekaligus membuatkan SIM (surat ijin mengemudi), “ papar Rudi panjang lebar.

 

Menurut Rudi, karakter masyarakat desa Jatibogor dibanding dengan masyakat desa lainnya,

pada prinsipnya standar namanya orang Pantura sedikit keras. “Dan, sepengetahuan kami di Jatibogor cukup tinggi tingkat pencari kerja di kota-kota besar, “ tegas Rudi.

 

Harapan Rudi terhadap desa Jatibogor untuk sepuluh tahun ke depan, ingin ingin meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa Jatibogor karena dilihat dari Desa Sidaharja masyarakatnya sudah banyak yang berwirausaha di desanya sendiri tanpa jauh-jauh mencari pekerjaan ke kota-kota besar maka dari itu ia ingin menciptakan ekonomi kerakyatan untuk sepuluh tahun ke depan. “Dan untuk infrastruktur kita ingin membenahi baik itu jalan, drainase maupun penerangan jalan umum. Dan di sektor pendidikan kita ingin sepuluh tahun ke depan sekolah-sekolah di desa Jatibogor, baik dan layak, “ pungkas Rudi sumringah.

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :