Kisah Inspiratif Iqbal, Putra Tegal, Penguji Kelayakan Kendaraan Bermotor di Jakarta

Jumlah kendaraan bermotor, baik sepeda motor dan mobil penumpang dari tahun ke tahun terus meningkat. Data Statistik Transportasi DKI Jakarta 2018 menyebut, mobil penumpang pertumbuhannya tertinggi 6,48% per tahun pada periode 2012-2016. Hal itu tentu butuh tenaga lebih banyak lagi petugas untuk pengujian kelayakan kendaraan bermotor atau biasa dikenal dengan istilah uji kir (keur, bahasa Belanda, yang berarti menyetujui–red).

 

Iqbal Taufiqurrizal, putra dari Tegal, salah seorang penguji kelayakan kendaraan bermotor di Jakarta, yang mempunyai kisah inspiratif mengenai pengalamannya yang paling berkesan, yaitu tahun 2018 ikut serta menjadi bagian pengamanan saat acara Asian Games dan Obor Asian Games mengelilingi Jakarta. Karena tentu banyak pejabat-pejabat negara yang ikut andil didalamnya.

 

“Saya bekerja di Dinas Perhubungan DKI Jakarta awalnya dari kampus saya, yang memberi informasi lowongan tersebut. Kaerna sekolah saya yang basic-nya dari perhubungan, mskipun awalnya di posisi tersebut ditugaskan di bagian lapangan sebagai petugas lalu lintas tidak sesuai dengan kompetensi saya, “ kata Iqbal Taufiqurrizal, Amd. PKTJ., menuturkan awal bekerjanya di Dinas Perhubungan DKI Jakarta, kepada KabareTegal, Rabu (22/1/2020).

Lelaki yang masih lajang, kelahiran desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, 7 Juni 1995 itu mengaku bersyukur mendapatkan pekerjaan tersebut. “Alhamdulillah sudah tiga tahun jalan saya bekerja dari saya lulus kuliah. Sekarang saya ditempatkan sebagai Penguji Kendaraan Bermotor di Unit Pengelola Pengujian Kendaraan bermotor Kedaung Angke, Dishub DKI Jakarta, “ tutur anak dari pasangan Kusnadi dan Latifah itu penuh rasa syukur.

 

Iqbal mengaku cita-citanya dulu justru ingin menjadi guru. “Tidak ada kepikiran untuk menjadi pejabat, “ ungkap jebolan D III Pengujian Kendaraan Bermotor, Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal (2016).

 

Tantangan Igbal dalam pekerjaannya diakuinya jelas banyak, salah satunya yaitu mengenai transportasi. Apalagi di posisinya sekarang sebagai penguji kendaraan bermotor tantangannya dan tanggung jawabnya lebih besar sebagai pelayan masyarakat. “Kadang saya ngerasa takut apabila kendaraan yang saya uji tiba-tiba mengalami kecelakaan, nauzubillah, di jalan terutama kendaraan penumpang umum seperti bus maupun angkot yang menyangkut orang banyak selalu ada rasa was-was tiap harinya. Yang jelas masih banyak lagi tantanganya selain itu, “ jelas Iqbal lugas.

 

Menurut Iqbal, pengalamannya yang paling berkesan, yaitu tahun 2018 ikut serta menjadi bagian pengamanan saat acara Asian Games dan Obor Asian Games mengelilingi Jakarta. “Karena banyak pejabat-pejabat negara yang ikut andil di dalamnya, “ ungkapnya bangga.

Saat ditanya bagaimana suka dukanya? Dengan tenang, Iqbal memberikan jawaban, “Lebih banyak sukanya sih ya daripda dukanya, malahan hampir tidak ada dukanya kayaknya hehehe. Karena banyak pengalaman baru dan ilmu baru yang tidak didapatkan selama saya di bangku kuliah.”

 

Harapan Iqbal, transportasi di Indonesia menjadi lebih merata pembangunanya sampai ke pelosok-pelosok. “Dan lebih banyak moda transportasi umum supaya masyarakat lebih senang menggunakan transportasi umum daripada pribadi sehingga sedikit mengurangi kemacetan dan polusi, “ ucapnya bijak.

 

Menurut Iqbal, desa Jatibogor adalah tempat dimana dirinya dilahirkan dari ia kecil hingga sekarang ini, yang jelas bukan asing lagi bagaimana masyarakatnya dan lingkunganya ia mengenal. “Hampir tidak ada perbedaan yang signifikan sih jika mengenai karakter desa Jatibogor maupun desa tetangga, kecuali jika dibandingkan dngan masyarakat di Jakarta jelas sangat terlihat perbedaannya hehee, “ ujarnya terkekeh.

“Yang jelas saya selalu merindukan masyarakat Jatibogor yang ramah dan sopan santun serta agamis, “ imbuhnya penuh keharuan.

 

Iqbal menyampaikan keinginannya pada desa Jatibogor supaya masyarakatnya lebih ditingkatkan lagi sifat kegotong-royonganya dan lebih banyak kegiatan masyarakat supaya satu sama lain lebih saling mengenal. “Selain itu membangun masyarakat supaya lebih memiliki sifat percaya diri tidak selalu diam didalam rumah. Dari segi pembangunan untuk desa Jatibogor kalau bisa ditambahkan sejenis taman rakyat yang disitu nantinya digunakan sebagai kegiatan-kegiatan untuk masyarakat tersebut dan bisa pula digunakan sebagai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lainnya, “ tegas Iqbal.

 

Terakhir, harapan Iqbal untuk sepuluh tahun ke depan desa Jatibogor. “Saya berharap merata semua pembangunannya termasuk akses jalan yang harus bisa dijangkau dari mana saja,” pungkas Iqbal sumringah.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :