Bintangi Film ‘Lantai 4’, Yuki Kato Bangga Indonesia Kaya Mitos dan Budaya

Sebuah film tak hanya hiburan semata, tapi juga bisa menerbitkan kebanggaan Indonesia yang kaya dengan berbagai mitos dan budaya. Demikian diakui aktris Yuki Kato yang mendapatkan kesempatan untuk main dalam film bergenre horor dengan judul ‘Lantai 4’.

 

Dalam film produksi Kreasi Jingga ini, artis berusia 24 tahun itu juga mengaku senang bisa melakoni film horor pertamanya. Apalagi beradu akting dengan aktor-aktris gaek yang dikenal pemain watak, seperti di antaranya Tyo Pakusadewo, Ruth Marini, Ingrid Wijanarko, Budi Limbad, dan lain-lain.

“Saya bangga Indonesia kaya dengan mitos seperti mitos lantai 4 ini, “ kata Yuki Kato  saat syukuran produksi film ‘Lantai 4’ di Hal Usmar Ismail, Gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2020).

 

Perempuan kelahiran Malang, 2 April 1995. Itu lebih lanjut menerangkan, bahwa Indoesia juga kaya budaya. “Oleh karena itu kita patut melestarikan budaya bangsa kita,” terang pemilik nama lengkap Yuki Anggraini Kato ini.

 

Menurut Yuki, dalam film ‘Lantai 4’ ini akan memerankan tokoh Laura, gadis cantik anak dari pasangan Jonathan (Tyo Pakusadewo) dan Julia (Ruth Marini). “Aku akan memerankan tokoh Laura, seoramq gadis yang rasa ingin tahunya cukup tinggi  untuk mendatangi  tempat seram dan berbahaya, “ beber perempuan berdasar Indonesia dan Jepang dan putri pertama dari pasangan Takeshi Kato dan Twinawati..

 

Tak hanya itu,  kata Yuki, karakter Laura yang dilakoni ;punya keistimewaan tersendiri. “Laura itu peka dengan kehadiran mahluk halus, suka dengan hal mistis, serta berani melawan  dalam keadaan terdesak, “ papar artis yang namanya semakin populer setelah membintangi sinetron Heart Series.

 

Yuki berharap ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. “Semoga masyarakat terhibur dengan film ini, “ pungkas Yuki Kato sumringah.

Film ‘Lantai  4’ dijadwalkan akan mulai syuting pada tanggal 15 Februari dengan seting tempatnya seputar Jakarta.

 

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :