Teater Emas MAN 1 Tegal, Panen Prestasi Berkat Getol Ikhtiar

Dunia teater remaja sekarang ini mengalami pertumbuhan yang sangat membahagiakan karena hampir di setiap jenjang pendidikan menengah atas terbentuk kelompok teater sebagai wadah ekstrakurikuler peserta didik bidang Kesenian atau “Four In One” satu wadah untuk empat kegiatan Kesenian, ada juga yang memecah secara mandiri untuk mewadahi kegiatan ekskul cabang-cabang kesenian lainnya seperti kelompok tari, rupa dan musik.

 

Teater Emas MAN 1 Tegal adalah salah satu wadah ekskul “Four In One” yang telah eksis sejak 9 Januari 2004 atau sekarang berusia  17 tahun. Ibarat seorang gadis atau jejaka usia di angka itu tengah enak-enaknya dipandang karena  berada di masa pubertas,  fase  perubahan fisik dan mental  dari anak-anak menuju dewasa atau orang suka menyebutnya dengan istilah Sweet Seventyn.

 

Perjalanan kreatifitas Teater Emas sejauh ini patut diteladani oleh kelompok Teater sekolah lain. Mulai dari proses berlatih sampai bagaimana menjaga harmonisasi antar anggota, demi terciptanya eksistensi  dan kekompakan organisasi.

 

“Setiap hari Sabtu semua pengurus wajib ngumpul guna mempersiapkan materi latihan dan sekaligus momen ini sebagai ajang pengendalian organisasi,” tutur Daffa Arya Dinata (XI IPS) selaku Ketua Teater Emas.

Daffa Arya Dipangga, Ketua Teater Emas (Foto: dok/ istimewa)

Lebih jauh, pelajar yang memiliki hobi bermusik ini menjelaskan bahwa latihan rutin Teater Emas berlangsung setiap hari Jumat. Dia juga menyampaikan istilah “Emas” itu singkatan dari Eksistensi MAN 1 Tegal Akan Seni oleh karena itu anggota Teater Emas terdiri atas anak-anak musik, rupa, tari, dan teater.  Karenanya jumlah pengurus mencapai 46 orang sedangkan anggota Teater Emas berjumlah 43 orang dari  siswa/siswi kelas XI dan X.

 

“Itu menjadi kekuatan yang utuh karena saling melengkapi,” tandas Daffa yang bermain apik di film pendek “Penggiat” yang diikutsertakan pada Festifal Budaya Tegal IMT Ciputat dan meraih penghargaan sebagai film pendek terfavorit.

 

Sementara itu, Abdul Ghofir, S.Pd Pembina Teater Emas menyampaikan rekam jejak  prestasi Teater Emas yang telah banyak diraihnya baik di tingkat kabupaten maupun provinsi sejak berdirinya. Raihan prestasi yang paling gress adalah di ajang Festival Budaya Tegal Februari 2020 yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Tegal (IMT) UIN Ciputat. Teater Emas ambil bagian di dua mata lomba yakni Film Pendek dan Teater.

 

“Alhamdulillah, di dua kegiatan ini kami berhasil juara. Film Pendek berjudul “Penggiat” meraih penghargaan sebagai Film Terfavorit. Kemudian untuk lomba Teaternya kami bahkan meraih 4 penghargaan untuk kategori Aktor Terbaik, Aktor Pendamping Terbaik, Naskah Terbaik, dan Penyutradaraan Terbaik melalui lakon drama KOMBOR,” jelas Abdul Ghofir dengan wajah berbinar bahagia.

 

“Lakon Drama Kombor”  mengisahkan tentang sosok bernama Kombor orang kaya raya di desanya yang memiliki banyak usaha bisnis mulai dari konveksi hingga kerajinan. Setiap kegiatan yang ada di desanya selalu Kombor juga yang mendanai meski dari uang hasil menyembah Pohon.

adegan lakon drama Kombor (Foto: dok/ istimewa)

Dan tragisnya, di akhir cerita Kombor justru terenggut nyawanya akibat Pohon yang disembahnya itu tiba-tiba tumbang dan menindih tubuhnya hingga ringsek…!!

 

Tokoh Kombor sendiri dimainkan dengan sangat apik oleh M. Risky Sa’ban (XI IPA) hingga dirinya dinyatakan sebagai Aktor Terbaik oleh Tim Juri yang terdiri dari Eko Tunas, Sosiawan Leak, dan Yono Daryono.

M. Risky Sa’ban, Pemeran Kombor (Foto: dok/ istimewa)

Sedangkan, film pendek “Penggiat” mengisahkan perjuangan Joko seorang pelajar yang memiliki ketertarikan terhadap budaya dan seni, namun ia mengalami banyak hambatan dan rintangan, di mulai dari keluarganya hingga teman seperjuangannya, lalu ia ditemani oleh Ranti berusaha membuktikan kepada semua orang yang menentangnya agar bisa membuka pandangan terhadap seni dan budaya.

 

“Senang dan tak menduga. Film pendek Penggiat menjadi yang terfavorit di ajang Festival Budaya Tegal IMT Ciputati,” ujar Daffa Arya Dipangga pemeran Joko.

 

Abdul Ghofir, S.Pd., Pembina Teater MAN 1 Tegal menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kerja keras anak-anak binaannya dari generasi ke generasi hingga berbuah hasil yang membanggakan demi eksistensi Teater Emas MAN 1 Tegal sejak mula berdiri 2004 hingga sekarang.

Abdul Ghofir, S.Pd, Pembina Teater MAN 1 Tegal (Foto: dok/ istimewa)

Pria santun bertubuh gempal yang sangat menghargai jasa pekerja seni dan sangat loyal terhadap bidang ini kemudian menambahkan deretan prestasi anak-anak binaannya di Teater Emas, sebagai berikut :

– Juara 1 Lomba Lukis Mural di GOR Trisanja (2019)

– Juara 3 Lomba Teater Book Fair dan Gelar Budaya di Gedung Korpri Slawi (2019)

– Juara 3 Festival Teater Pelajar Se Eks Karesidenan Pekalongan (2017)

– Juara 3 Festival Budaya Tegal IMT Ciputat (2015)

– Juara 1 Festival Budaya Tegal IMT Ciputat (2014)

Dan masih banyak lagi.

 

“Proses tidak akan mengingkari hasil. Panen prestasi ini merupakan buah ikhtiar seluruh laskar Teater Emas  MAN 1 Tegal. Yang penting jangan terlalu puas dan berbangga diri sebab masih banyak tantangan di depan yang harus dijinakkan dengan bukti,” pungkas Abdul Ghofir sambil tersenyum sumringah. (Julis Nur Hussein)

 

Alamat MAN 1 Tegal

Jl. Pondok Pesantren Babakan, Dukuh Babakan, Desa Jatimulya, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah 52461

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :