Ardani Aji Winata Raih Penghargaan Favorite Media Social di Indonesian Face Model 2020

Dunia modelling selalu melahirkan talenta baru berbakat setiap waktu. Kali ini, Ardani Aji Winata, model muda berbakat dari Tegal, yang meraih prestasi gemilang dengan penghargaan Favorit Media Social di ajang Indonesian Face Model. Sebuah penghargaan yang baginya tak sekedar penghargaan tapi menjadi juara sesungguhnya karena dalam kompetisi tersebut ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.

 

“Yang pastinya gak menyangka banget, dan pastinya kita-lah yang juara sesungguhnya karena kita sudah mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, “ kata Ardani Aji Winata menuturkan kegembiraannya meraih penghargaan Favorite Media Social di ajang Indonesian Face Model di Hotel Golden Boutique, Jakarta, Minggu (8/3/2020).

 

Lelaki kelahiran Tegal, 1 Juli 2000 itu lebih lanjut menerangkan pengalamannya yang begitu banyak di kompetisi tersebut. “Dari kita dapet materi baru tentang publik speaking, kelas acting, kelas peagent, catwalk dan pastinya mental kita sih nambah lagi, “ tutur anak pasangan Suko Aji dan Nurhartati itu penuh syukur.

Menurut Adani, untuk mengikuti kompetisi tersebut, dirinya melakukan banyak persiapan. “Persiapannya sih banyak banget yah, dari jaga kesehatan, lebih sering olahraga, diet, dan yang lebih penting persiapkan materi di dunia model dan modelling sih, “ bebernya penuh percaya diri.

 

Dalam kompetisi tersebut, kata Ardani, persaingannya sangatlah ketat. “Kita dari 34 kota di Indonesia dijadikan satu. Dan lawan-lawan dari kota lain juga tidak dipungkiri sangatlah hebat, tetapi itu tidak mematahkan semangat saya sih untuk bisa menjadi yang terbaik dari mereka semua, “ tegas Ardani sumringah.

 

Harapan Ardani ke depan terhadap dunia modelling yang digelutinya. “Supaya modelling tidak dipandang sebelah mata. Karena sebenarnya dari modelling kita tahu karakter dan bakat anak. Jadi lebih baik dikembangkan lagi supaya lebih bermanfaat, “ pungkas Ardani mantap.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *