Ide membuat produk bisa datang dari mana saja, bahkan bisa muncul dari kebiasaan sehari-hari. Demikian yang dialami pedangdut Anisa Bahar yang kini punya produk baru bernama ‘Food Hijab’. Sebuah nama produk yang sederhana tapi sangat mengena karena sangat berkaitan erat dengan apa yang dilakukan masyarakat yang tentu setiap hari makan.
Apalagi produk ‘Food Hijab’ diluncurkan menjelang bulan Ramadhan, dimana setiap wanita muslimah tentu sangat memperhatikan kebutuhan hijabnya.’Food Hijab’ bisa menjadi alternatif hijab pilihan dengan harga yang terjangkau masyarakat luas.
“Ide-nya ketika aku belajar pakai hijab tapi aku selalu kesusahan kalau pakai hijab pakai jarum-jarum, “ kata Anisa Bahar menuturkan ide dan konsep Food Hijab kepada wartawan, Minggu (15/3/2020).
Perempuan kelahiran Jakarta, 25 November 1974 itu lebih lanjut menerangkan, “Akhirnya aku pakai aku tandain terus aku jahit sendiri. Memudahkan aku kalau mau pakai engga ada jarum, akhirnya aku berhasil, “ ungkap pedangdut yang terkenal dengan “Goyang Patah-Patah” itu mantap.
Menurut Anisa, hijabnya diberi nama Food Hijab karena hijab sudah menjadi seperti makanan di Indonesia yang sebagian besar kaum wanita memakainya. “Saya berharap juga seperti itu ibarat kalau engga pake hijab sepereti belum makan dan saya mau nama lain dari pada yang lain karena kemasan kotaknya kotak makanan kayak box gitu, “ bebernya penuh percaya diri.
Anisa menegaskan yang membedakan dan istimewanya food hijab dengan desain hijab lainnya. “Kemasan. “ ucapnya singkat.
Food hijab ini, kata Anisa, diproduksi baru saat ini. “Ya, bulan maret 2020, “ tegasnya.
Karena masih baru itulah, lanjut Anisa, dirinya masih memikirkan promosi untuk memasarkan Food Hijab ini. “Lagi dipikirkan, “ ujarnya berkerut kening.
Setiap produk tentu ada pasar konsumen yang dituju. Begitu juga dengan Food Hijab ini.
“Menengah ke bawah dulu, jadi orang biasa bisa pakai Food Hijab ala artis dengan harga terjangkau,“ terang Anisa.
Harapan Anisa ke depan dengan produksi Food Hijab ini. “Ya pastinya harapannya bisa bagus pemasaran dan daya beli masyarakat, itu aja standartnya, “ pungkas Anisa sumringah.