Dirut Garuda Irfan Setiaputra Optimis Lewati Masalah Industri Penerbangan Akibat Corona

Corona Virus Disaese (Covid 19) berdampak pada seluruh lapisan masyarakat. Tak pandang bulu, semua terkena dampaknya. Begitu juga dengan industri penerbangan, tak terkecuali PT Garuda Indonesia kena dampaknya. Tak dapat dipungkiri, dampak Covid-19 mengakibatkan menurunnya jumlah penumpang. Juga berbagai masalah chaos yang diakibatkan virus sangat mematikan itu. Namun demikian, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku optimis dapat melewati masalah industri penerbangan akibat Corona ini.

 

“Corona menjadi pandemi yang mungkin pertama kali dalam sejarah industri penerbangan yang implikasinya begitu sangat besar, “ kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra kepada KabareTegal, Kamis (26/3/2020).

 

Lelaki kelahiran Jakarta, 24 Oktober 1964 itu lebih lanjut menerangkan bahwa salah satu yang menjadi kunci industri penerbangan adalah mobilitas. “Ketika mobilitas jadi masalah dalam pandemi Corona ini tentu saja langsung berpengaruh pada industri penerbangan,” terang lulusan S-1 Teknik Informatika ITB yang sangat berpengakaman melanglang buana di sejumlah perusahaan di bidang teknologi informatika.

 

Menurut Irfan, Pandemi Corona berakibat langsung menurunnya jumlah penumpang secara signifikan dalam dunia penerbangan, termasuk Garuda. “Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, dan hal ini memang menjadi pukulan terbesar dalam industri penerbangan, meski di awal tahun ini optimis mengenai tumbuhnya perekenomian, “ beber peraih penghargaan IBM STAR of the STARS Award, IBM Professional Achievement Award, dan Best CEO versi majalah SWA.

 

Berpengalaman di berbagai perusahaan dan kini menjadi Dirut Garuda, Irfan memang ditantang untuk mampu menangani dampak Covid-19. “Saya optimis dan berusaha sebaik mungkin untuk menghadapi dan melewati situasi chaos seperti ini, karena hal ini memang tak biasanya. Waktu yang akan membuktikan, dampak Covid-19 skalanya memang sangat besar, “ paparnya penuh percaya diri.

 

Irfan berharap semua stakeholder bahu-membahu dalam menghadapi masalah chaos karena Corona ini. “Semua stakeholder, baik itu, pemilik saham, komisaris, direksi, karyawan, dan juga penumpang memahami kan kondisi chaos dan turut berkontribusilah dalam menyelesaikan permasalahan ini, “ ungkapnya.

 

Tetapi Irfan juga mengaku tetap mempersiapkan sebaik mungkin dalam menghadapi masalah chaos karena Corona ini. “Agar perusahaan bisa tetap bertahan dan mengantisipasi kondisi ini, satu-satunya cara adalah harus terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi dan bekerja keras untuk mencari opsi-opsi yang memungkinkan untuk dapat menyelesaikan masalah ini,“ ujarnya.

 

Beberapa perusahaan yang mengalami kesulitan, lanjut Irfan, dan terpaksa harus menutup penerbangannya. “Garuda punya keuntungan salah satunya karena BUMN dan membawa bendera bangsa, yang tentu saja banyak pihak berkepentingan dengan Garuda tetap bertahan dalam situasi sulit ini, tapi kita optimis dapat melewatinya, “ ucapnya penuh percaya diri.

 

Irfan menyampaikan, Garuda sebagai perusahaan penerbangan bukan sekedar menerbangkan orang dari tempat satu dengan tempat lain, tapi juga mempertemukan budaya. “Kalau mobilisasi ini tidak akan berjalan tentu akan mengganggu, “ tegasnya.

 

Harapan Ifan ke depan dengan Garuda yang dipimpinnya dapat membuat perusahaan ini menguntungkan secara finansial. “Kemudian, membuat Garuda jadi kebanggaan bangsa ini, dan membuat orang kalau mau menarik pesawat, Garuda-lah satu-satunya pilihannya, “ pungkas Irfan Setiaputra sumringah.

 

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :