Agus Noor Tertantang Semangat Berkarya dengan Pentas Teater Daring Rumah Kenangan

KabareTegal, Jakarta – Pandemi Covid-19 memang sangat berdampak bagi segala sisi kehidupan, termasuk pertunjukan kesenian. Tapi banyak seniman justru merasa tertantang untuk tetap semangat berkarya, bahkan semakin menunjukkan kreatifitasnya tanpa batas.

 

Demikian yang mengemuka dari pertunjukan teater daring ‘Rumah Kenangan’ yang akan digelar virtual pada 15-16 Agustus 2020 pukul 20.00 WIB di situs IndonesiaKaya. Sutradara teater Agus Noor merasa tertantang menyutradarai pementasan teater daring produksi Titimangsa Foundation tersebut.

 

“Bagi saya menyutradarai pementasan ini punya tantangan tersendiri, bagaimana memindahkan peristiwa panggung dalam media sinema atau video, “ tutur Agus Noor saat jumpa pers virtual, Selasa (11/8/2020).

 

Lebih lanjut, seniman handal kelahiran Tegal, 26 Juni 1968 itu menerangkan, “Selama ini kan pentas yang ditayangkan saat pandemi bersifat dokumentatif atau video rekaman hasil pementasan,”

 

Agus Noor dan tim pementasan Rumah Kenangan menyadari membuat teater yang menarik untuk ditonton via gawai atau laptop tidak bisa konvensional seperti biasanya.

 

Menurut alumnus Jurusan Teater, Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta, gambar harus tetap bagus secara visual tanpa mengorbankan panggung.

 

“Tapi ini bukan sinema tapi tetap teater atau peristiwa panggung yang metode ceritanya one set, semua peristiwa terjadi di satu set yaitu rumah,” ungkap peraih penghargaan Anugerah Seni dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata untuk cerpennya, Piknik (2006).

 

Agus Noor dan tim juga sengaja tidak melakukan proses editing sound maupun video. Ia sengaja membiarkan para pemain yang main merasakan emosi serta salah dialog seperti di atas panggung.

 

Contohnya, ketika Reza Rahadian menyanyi menggunakan gitar. Agus Noor membiarkan tanpa editing selama scene tersebut dan tidak ada sound agar suara lebih jenih.

 

“Hal ini yang jadi tantangan, gimana menerjemahkan peristiwa panggung menjadi tayangan multimedia menarik, yang enak ditonton dan lain-lain. Saya sangat berdiskusi gimana peristiwa panggung tetap terasa, tidak hanya mewakili pandangan dengan kamera,” pungkasnya.

 

Pementasan teater daring pertama yang dibuat selama masa pandemi Rumah Kenangan bakal berdurasi 1 jam 10 menit. Tiket pentasnya dibanderol seharga Rp 50 ribu.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :