Masih merebaknya Corona Virus Disaese (Covid-19) yang berkepanjangan sampai sekarang semakin berdampak segala sisi kehidupan, termasuk juga sangat berpengaruh dalam dunia musik Tanah Air. Dimana banyak kegiatan musik berhenti sehingga para pemusik yang jumlahnya sangat banyak terpaksa menganggur karena kehilangan pekerjaan, bahkan banyak yang banting setir ke pekerjaan lain.
Hal tersebut membuat Harry ‘Koko’ Santoso sangat prihatin dan tergerak mengusulkan pemerintah untuk bergerak cepat memberikan kemudahan untuk kegiatan musik, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Saya sampaikan, bicara musik Indonesia – negeri dengan minimal 100 ribu grup band ( 34 propinsi – 512 kabupaten setingkat kota, 76 ribu lebih desa – kelurahan), dimana setiap desa atau kelurahan, minamal punya satu sampai lima grup band, “ kata Harry ‘Koko’ Santoso, CEO Deteksi Production, saat menjadi narasumber diskusi daring yang mengusung tema “Saatnya Bangkit Bersama” yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Komunitas Pewarta Hiburan Indonesia (KOPHI), Rabu (2/9/2020).
Promotor musik yang sudah menghelat banyak event musik seperti Soundrenaline, Dewa 19, Chrisye, God Bless, rif dan seabreg konser lainnya itu lebih lanjut memperkirakan 100 000 lebih grup band atau penyanyi yang melakukan giat konser atau pun tampil di hotel, cafe / resto bahkan warung kecil hingga pengamen dan organ tunggal.
“Saya 30 tahun lebih hadir dari Sabang sampai Merauke bersama pegiat pertunjukan lainnya mencatat sedikit nya 10 giat musik minimal setiap hari secara komersial digelar lebih dari 500 kabupaten setingkat kota – ini sama dengan 10 x 512 kota x 365 hari = lebih dari 1,5 juta kegiatan musik secara komersial setiap tahun, “ ungkapnya bangga.
Lelaki kelahiran Jakarta, 26 Maret 1960 itu mengajak para pegiat musik Tanah Air untuk bangkit bersama. “Ayo bangkit bersama di saat Pandemi ini terlebih Indonesia 75 Tahun Merdeka jadikan semangat bangkit bersama dengan cara saling dukung pemerintah dan musisi se-Indonesia yang saat ini kehilangan pekerjaan, “ ucapnya tampak begitu sangat bersemangat.
“Digital musik langkah yang tepat untuk musik Indonesia ke depan – tetapi hari ini musisi dari Sabang sampai Merauke butuh dukungan dan saling membantu semua pihak, “ imbuhnya terharu.
Harry ‘Koko’ Santoso mengusulkan pemerintah untuk bergerak cepat memberikan kemudahan untuk kegiatan musik, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat. “Berikan secara gratis untuk pajak tontonan orang, venue milik Pemda dengan harga khusus, Satgas Covid-19 yang mendampingi konser, ijin keramaian atau konser dan lain-lain, “ pungkasnya optimis.