Jelly Potter Duri Kosambi Baru Cengkareng Mengusung Konsep Peduli Indonesia

KabareTegal, Jakarta – Jika lewat kawasan Duri Kosambi Baru, Cengkareng, Jakarta Barat, kita dapat menemukan sebuah produk minuman siap minum yakni Jelly Potter. Namun berbeda dengan gerai yang ada di seluruh Indonesia, di sini gerai milik pria bernama Antonius didirikan dalam bentuk kafe.

 

Terletak di Ruko Nusa Indah, Duri Kosambi Baru, Cengkareng, Antonius mendirikan kafe Jelly Potter di atas tanah seluas 5 kali 15 meter dengan 20 set meja kursi yang siap menampung konsumen. Sementara di sudut kafe terdapat panggung mini untuk live musik. Konsumen kemudian dimanjakan dengan fasilitas lain seperti gratis wifi dan masih banyak lainnya.

“Saya sengaja menyediakan fasilitas seperti live musik, free wifi dan lain-lain, memang ingin menjual suasana nyaman di Jelly Potter Duri Kosambi Baru milik saya ini. Buat saya kan nggak asyik aja konsumen hanya minum berjam-jam tapi tidak bisa menikmati kenyamanan,” ujar owner Jelly Potter Duri Kosambi Cengkareng, Jakarta Barat, Antonius saat meresmikan pembukaan kafe miliknya, Sabtu (5/9/2020).

 

Antonius tertarik merambah usaha dengan menjadi mitra usaha minuman segar ini karena konsep penjualan Jelly Potter itu sendiri berbeda dengan yang lainnya yakni mengusung konsep peduli Indonesia.

 

“Konsep peduli Indonesia di sini maksudnya, dari setiap gelas minuman yang terjual, 10 persennya kami donasikan untuk mereka yang kurang mampu, orang sakit dan orang kena musibah. Ya seperti itulah kami, membangun perusahaan ini awalnya hanya dari niat. Akhirnya kami berkembang besar di seluruh Indonesia.” Lanjut Antonius.

 

Antonius menjelaskan, bahwa pada awalnya minuman Jelly Potter ini lebih ditujukan kepada anak-anak. Namun seiring waktu berjalan, segmentasinya diperluas hingga menjangkau kalangan remaja, dewasa hingga orangtua. Namun, di balik kesuksesan menjalani roda usahanya itu, Antonius tak menampik sempat mengalami masa-masa sulit di awal pendirian.

 

“Cukup sulit ya di awal Jelly Potter ini. Karena memang murni dengan imajinasi dan kalau bisa dibilang kita ya ngaduk sendiri dari awal. Tapi kemudian kita berpikir bagaimana nih dari cairan bisa membentuk menjadi bubuk dan semuanya itu berjalan dengan baik. Kami juga tak menyangka Jelly Potter ini bisa berkembang. Tapi intinya apapun usaha kita untuk menjadi besar ya jangan lupa harus berbagi untuk orang lain” Sambungnya lagi.

Sejak didirikan dua tahun silam, Jelly Potter sendiri sudah tersebar di berbagai tempat di Indonesia dengan jumlah gerai sebanyak 2000 boath. Sementara, konsep franchise yang ditawarkan pada Jelly Potter memang berbeda dengan bisnis serupa. Menurut Antonius, perbedaan itu ada pada produk yang diperdagangkan yang tidak terikat.

 

“Franchise Jelly Potter satu-satunya yang tidak melarang mereka yang memiliki boath untuk menjual produk lain. Kita memang nggak mau menutup rejeki orang lain.” Terang Antonius lagi.

 

Adapun rasa yang dihadirkan oleh Jelly Potter terdapat 114 item rasa dengan beragam keunggulannya masing-masing. Antonius sendiri mengaku menyukai rasa alpukat yang memiliki cita rasa sangat enak dan fresh karena di dalamnya dicampur dengan jelly yang terasa kenyal di mulut. Rasa yang dihadirkan Jelly Potter kata Antonius seperti kita menikmati minuman di pusat perbelanjaan. Hanya saja di kafenya, harga itu jauh lebih murah namun kualitasnya tetap kualitas mall.

 

“Kalau di mall itu hanya orang-orang tertentu dengan harga yang selangit dan saudara kita yang di bawah tidak bisa menikmati. Tapi dengan adanya Jelly Potter, rasa mall diturunkan di kaki lima. Jadi masyarakat di seluruh Indonesia bisa menikmati hanya dengan harga Rp 10 ribu saja.” Terang Antonius.

 

Murah dan terjangkaunya harga segelas Jelly Potter, ternyata juga mendapat perhatian tersendiri dari Presiden RI Joko Widodo. Hal itu menurut Antonius merupakan satu kebanggaan tersendiri mengingat dirinya serta pemilik dan anggota Jelly Potter lain pernah diundang oleh Jokowi beberapa waktu yang lalu.

 

“Jelly Potter sudah disorot oleh bapak Presiden Jokowi dan itu satu kebanggaan bagi kami. Kami juga meminta doa agar Jelly Potter terus berkembang dan selalu ada untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan.” Tutup Antonius.

 

Dalam momen pembukaan itu, Kafe Jelly Potter Duri Kosambi Baru, Cengkarang, Jakarta Barat membagi-bagikan puluhan gelas minuman kepada para pengendara yang melintas.

Antonius juga menyampaikan perihal masyarakat yang ingin menjalankan usaha jualan Jelly Potter, disebutkan bisa hadir di kafe Jelly Pottet di Duri Kosambi Baru, Cengkareng, Jakarta Barat untuk mendapatkan informasi perihal syarat pengajuan franchise.

 

Nampak hadir dalam pembukaan kafe Jelly Potter Duri Kosambi Baru, model dan penyanyi Gieya Alexandra. Menurut Gieya yang juga memiliki gerai Jelly Potter, gerai milik Antonius berbeda dengan yang lain.

 

“Tempatnya keren karena dekor dan suasananya asik. Konsepnya memang kafe jadi mengajak anak muda untuk nongkrong tapi tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dan soal rasa gak perlu diragukan lagi karena bahan-bahannya premium,” tandas Gieya Alexandra.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :