KBRI Madrid Dukung Film Empu di Asian Film Festival Barcelona 2020

Kita patut bangga, memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020, karya pemuda Indonesia telah terpilih pada Asian Film Festival Barcelona (AFFBCN) 2020, yang akan dibuka pada 28 Oktober 2020! Salah satunya adalah film Empu (Sugar on The Weaver’s Chair) karya Harvan Agustriansyah, hadir di negeri Matador. Empu memotret kisah tiga wanita dari tiga kota, yang berjuang dengan caranya masing-masing.

 

Dalam suasana memperingati hari sumpah pemuda ke-92, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Madrid melalui Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya mendukung film Empu dengan menggelar acara berbincang bersama Harvan Agustriansyah, sutradara film Empu.

Film yang diangkat berdasarkan kisah nyata tentang tiga tokoh perempuan yang dibicarakan dalam film ini yakni Sutringah di Banyumas, Yati di Klaten, dan Maria di Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur.

 

Sutringah (Annisa Hertami) harus menjadi penopang keluarga ketika suaminya, penderes nira kelapa, lumpuh setelah jatuh dari atas pohon kelapa. Pilihannya adalah bekerja untuk kelangsungan hidup atau menuruti kata suami.

 

Sedangkan Yati (Tiara Arianggi), seorang perempuan difabel, berjuang membuktikan kemampuan dirinya dalam bidang tenun lurik di tengah cibiran dan cemooh orang di sekelilingnya, termasuk dari ayahnya sendiri.

 

Sementara itu, Maria (Putry Moruk) yang bersama kumpulan janda lain bertekad melestarikan tenun Biboki melalui regenerasi penenun di tengah sengketa lahan rumah tenun tempat mereka berkreasi.

 

Ketiganya memiliki tantangan dalam kesetaraan, hak dan tradisi, dan ingin mengubahnya menjadi sebuah kekuatan bagi hidup mereka. Dengan cara yang sederhana tanpa harus merendahkan pihak lain, Sutringah, Yati dan Maria mampu menemukan jalan keluarnya.

 

Film produksi GEF SGP, Terasmitra dan Impro Visual Storyteller ini memang tidak diputar di bioskop komersial, tapi di berbagai festival film. Seperti di antaranyya, Asian Film Festival Barcelona (AFFBCN) 2020

 

Rencananya, film Empu juga akan berkeliling daerah dan memutarkannya secara gratis di bioskop tertentu.

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :