Film-film Rhoma Irama Tayang di Festival Film Madani 2020

Kabar gembira bagi penggemar Rhoma Irama karena film-film Sang Raja Dangdut itu akan tayang di Madani Film Festival 2020, yakni Gitar Tua Oma Irama (1976), Darah Muda (1977), Satria Bergitar (1984), Perjuangan dan Do’a (1980) dan Berkelana I & II (1978).

 

Festival film yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta pada 20 November hingga 4 Desember 2020 ini mengangkat tema tentang pemulihan diri sendiri dan menemukan keberagaman Islam yang tersebar di dunia.

 

Kritikus film sekaligus Festival Board Madani Film Festival, Hikmat Darmawan mengatakan ada dua hal yang ingin dibahas dalam festival yang masuk tahun ketiga ini, yakni recovery (pulih) dan discovery (menemukan kembali atau pulang), yang tercermin dalam tema: “re(dis)covery” .

 

Kedua pembahasan tersebut diambil karena dianggap relevan dengan kondisi pandemi saat ini. Menurut Hikmat, film dapat jadi sarana untuk mengenali diri sendiri lewat cerita yang dibawakan oleh para tokoh di dalamnya.

 

“Ini menjadi momen yang tepat untuk membangun kembali peradaban dengan memperhatikan kaum lemah, kaum tertinggal,” kata Hikmat kala jumpa media virtual, Selasa (17/11).

 

“Kaum terpuruk yang rentan dalam sebuah masyarakat, kondisi saat ini kita didesak untuk tidak memikirkan diri sendiri,” lanjutnya.

 

Festival Film Madani 2020 juga mengangkat tema tentang gambaran kehidupan muslim dari seluruh dunia dengan beragam etnisitas dan budaya.

 

Hal itu termasuk tema tentang anak dan perempuan yang menjadi topik yang kental dengan kaum muslimah di banyak negara Islam.

 

Festival film ini pun dijadwalkan akan menampilkan film dari negara-negara berkonflik, seperti Afghanistan dan Irak. Penulis skenario Ifan Ismail yang hadir dalam kesempatan itu menyebut situasi pandemi memungkinkan orang mengakses film dari negara yang dirundung konflik.

 

“Kami menyoroti hal-hal kecil yang sering terlewatkan, tema yang membuat kita menengok lagi apa sih yang terjadi di sekitar kita, pada umat Muslim itu penting untuk disampaikan,” kata Ifan.

 

“Seperti film dari Afghanistan dan Irak yang jarang ditayangkan, pandemi membuat kita dapat melihat lagi hal-hal yang tidak kita lihat,” tambahnya.

 

Seiring dengan tema festival tahun ini yang menemukan kembali keberagaman Islam, sejumlah film Indonesia lawas yang dibintangi Rhoma Irama dengan tema dakwah akan ditayangkan pada acara ini.

 

“Film Rhoma Irama tentang nada dan dakwah bukan hanya film tentang musik,” kata sutradara Garin Nugroho yang juga terlibat sebagai Festival Board Madani Film Festival.

 

“Film bisa jadi jalan untuk recovery lewat dakwah dan musik, film ini merupakan sebuah revolusi besar yang kita lupakan. Di sini kita menemukan kembali karya besar yang telah kita lupakan,” lanjutnya.

 

Hikmat juga menyebut beberapa film yang diangkat dalam Festival Film Madani 2020 akan menggambarkan pergeseran dalam Islam. Ia menyebutnya dengan komodifikasi Islam, yakni Islam sebagai gaya hidup, seperti fenomena nikah muda, dan hijab.

 

Hal ini membuat film islami semakin beragam, yang cenderung lebih ke arah modernisasi Islam, seperti dalam film Assalamualaikum Beijing.

 

Film dengan unsur Islam modern yang akan tayang dalam Festival Film Madani 2020 diantaranya Aku, Kau & KUA; Bajaj Bajuri The Movie; Jakarta Maghrib; Bintang Kejora; Sang Guru; 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta; Kukejar Cinta ke Negeri Cina; Haji Backpacker; Emak Ingin Naik Haji; dan 99 Cahaya di Langit Eropa.

 

Festival Film Madani 2020 bisa diakses melalui sejumlah layanan streaming, antara lain Klik Film dan Kwikku, serta di laman Dewan Kesenian Jakarta.

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :