Berawal Suka, Elin Bisnis Kembar Bawang Goreng Sukses Pasarkan ke Malaysia & Belanda

Menyukai sesuatu, lalu serius dijadikan bisnis tentu sangat menyenangkan dan menghasilkan. Demikian dialami Elin yang berawal dari suka bawang goring, lalu serius dijadikan bisnis ‘Kembar Bawang Goreng’ hingga sukses memasarkan produknya sampai luar negeri, Malaysia dan Belanda

“Awal saya tertarik dunia kuliner dan kemudian memproduksi Kembar Bawang Goreng hanya karena saya suka bawang goreng jadi masak soto atau sop atau nasi goreng buat keluarga, “ kata Kristin Elin Alfiah, owner Kembar Bawang Goreng, menuturkan kepada KabareTegal, Kamis (14/01/2021).

Perempuan kelahiran Tegal, 14 Februari 1979 itu lebih lanjut menerangkan, kebetulan ia hidup di kompleks waktu itu, mengupas dan merajang bawangnya di luar. “Banyak yang tanya, terus saya kasih icip-icip. Besoknya orangnya ketagihan jadi minta dibikinkan lagi. Order. Jadi tidak niat bisnis jualan bawang goreng.hanya konsumsi sendiri saja. Iseng jadi uang,“ terangnya.

Menurut Elin, yang istimewa dan membedakan produk Kembar Bawang Goreng dibanding lainnya, yakni non MSG. “Dibuatnya masih pakai iris manual, rasanya enak renyah dan ada manisnya, “ ungkapnya mantap.

Pemasarannya, lanjut Elin, dari temen ke temen. Online. “Produk Kembar Bawang Goreng dipasarkan ke seluruh daerah Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri, Malaysia dan Belanda, “ tuturnya penuh rasa syukur.

Setiap menekuni usaha tentu ada suka dukanya, begitu juga Elin selama terjun dunia kuliner. “Sukanya kalau pas harga bawang merahnya murah. Dukanya kalau pas bawang merahnya mahal, “ paparnya.

Elin menyampaikan, pengalamannya yang paling berkesan selama terjun dunia kuliner. “Berkesannya senang dikenal banyak orang. Anake bakul bawang ya. Anak saya dikenal gitu hehehe, “ bebernya terkekeh.

Harapan Elin prodaknya semakin dikenal banyak orang. “Untuk temen-temen yang sudah terjun di dunia kuliner. Jangan takut berbisnis di kuliner, “ tegas Elin berpesan.

Obsesi Elin ke depan mengenai dunia kuliner. Kembar bawang goreng yang diproduksinya inginya jadi khas oleh-oleh Slawi Tegal. “Biarkan bawang merahnya dari Brebes tapi bawang gorengnya dari Slawi yang paling enak, “ pungkas Elin sumringah.

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :