Nellys Mawati Buka Cafe Denmil

KabareTegal – Selalu ada hikmah di balik musibah. Begitu juga dengan musibah Pandemi Covid-19 yang menghentikan berbagai kegiatan membuat pengusaha dan pencipta senam anak-anak Nellys Mawati memutar otak.

 

Sebagai orang kreatif, Nellys punya banyak ide dan pemikiran yang lahir, tapi setelah dipertimbangkan masak-masak kemudian mengerucut pada sebuah masakan tradisional yang semasa kecil itu sering ia melihat orangtua masak, yaitu dendeng.

Nellys mengangkat masakan tradisional dendeng tak semata dendeng begitu saja, tapi menyajikannya disesuaikan dengan selera anak muda sekarang, hingga ia mencetuskan untuk membuka Cafe Demil, Dendeng Millenial

 

“Saya ingin mengangkat masakan tradisional dendeng yang disesuaikan dengan selera zaman sekarang jadi membuka Cafe Denmil, Dendeng Millenial, “ kata Nellys Mawati kepada wartawan saat acara launching Cafe Denmil di Ruko Trace depan Al-Azhar, Cikarang, Rabu (30/3/2022).

 

Lebih lanjut, Nellys menerangkan tentang Cafe Denmil. “Saya ingin menyesuaikan zaman, tapi tak menghilangkan ciri khas, “ terangnya

 

Menurut Nellys, Denmil alias Dendeng Millenial adalah dendeng diperbaharui dan kombinasikan dengan berbagai macam, seperti dendeng chrispy, dendeng cabe hijau, dendeng cabe merah, dendeng jamur, dendeng . “Semuanya sebelas macam, semua kreasi saya sendiri, “ bebernya penuh percaya diri.

 

Nellys menyampaikan Dendeng Millenial yang dibuatnya beda dengan dendeng pada umumnya. “Racikan dan olahan beda. Dulu tidak ada yang namanya dendeng crispi, tapi saya buat dendeng crispi dan berbagai macam lainnya, “ paparnya.

Pendapat Nellys bahwasannya anak muda zaman sekarang kurang suka rendang jadi ia lebih memilih dendeng. “Rendang hanya satu macam, tapi kalau dendeng bisa dibuat macam-macam dengan berbagai variasi, “ ujarnya.

 

“Dendeng biasanya selalu daging sapi, tapi di cafe ini tidak hanya daging sapi, melainkan ada ikan yang juga diolah dengan berbagai macam, “ Nellys melanjutkan.

 

Melihat situasi perkembangan zaman sekarang ini yang serba online, Nellys memfokuskan penjualan secara online daripada penjualan langsung secara offline. “Karena kita memang harus menyesuaikan perkembangan zaman sekarang yang serba online, “ ucapnya mantap.

 

“Apalagi anak saya sangat pintar melakukan penjualan secara online jadi penjualan demil juga secara online, “ ungkapnya bangga.

 

Nellys punya cita-cita dendeng millenial seperti KCF dengan sistem franchise. “Masak orang luar bisa, kenapa kita tidak? Saya juga ingin mempatenkan merek dendeng millenial ini, “ pungkas Nellys Mawati optimis.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :