Rayakan Ultah, Velline Chu Ratu Ayu Lebih Memilih Berbagi

KabareTegal – Sungguh bahagianya Velline Chu Ratu Ayu. Tepat tanggal 20 September 2022, penyanyi cantik asal kota Cirebon, Jawa Barat, itu tengah berbunga-bunga merayakan ultah-nya yang ke-32.

 

Tidak seperti ulang tahun sebelumnya, ulang tahun kali ini Velline lebih memilih merayakannya secara sederhana dan berbagi kepada sesama.

 

“Semalam aku merayakan ulang tahun dengan berzikir. Memohon kepada Allah agar ke depan aku menjadi lebih baik lagi. Baik karir maupun rejeki. Semalam aku merasakan melayang-layang saat berzikir dan mendapat ketenangan. Hari ini aku akan merayakan ulang tahun dengan berbagi,” ungkap Velline Chu Ratu Ayu sebagaimana dikutip dalam NAGASWARA News, Selasa (20/9/2022).

 

Tentu saja dengan bertambahnya usia Velline punya cita-cita dan harapan yang ia panjatkan lewat doa-doa. Dalam waktu dekat ia akan memproduksi video klip untuk single terbarunya. Arti kata sukses bagi Velline sangatlah sederhana. Bisa tampil lebih baik dari pengalaman sebelumnya menjadi perjalanan hidup yang harus ia syukuri.

 

“Kata sukses buat aku pengalaman dari bukan siapa-siapa menjadi artis lewat ajar festival band dan bisa sampai ke luar negeri ke China, Maroko dan Itali itu adalah pengalaman kesuksesan aku. Bukan berarti tidak se-ngetop Zaskia. Seperti ini aja akun merasa sudah sukses,” tambah pelantun single “Ngopi Say” itu.

 

Bertambahnya usia menurut Velline Chu Ratu Ayu adalah menjadi sosok manusia yang lebih baik lagi di berbagai hal. Baik karir, kehidupan dan amal ibadah kepada Tuhan. Sedangkan untuk karir, Velline lebih menjalani proses yang sudah ditentukan sama Tuhan.

 

“Harapan dan doa di hari ulang tahun kado terindah aku adalah bisa berbagi dan berbuat baik kepada sesama dan tentunya beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin,” pungkas penyanyi yang juga dikenal sebagai FDJ itu optimis.

 

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *