KabareTegal – Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional ke-4 tahun 2022, Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENA WANGI) menggelar acara ‘Pekan Wayang Indonesia 2022‘.
Sebuah agenda rutin yang digelar SENA WANGI sebagai sebuah ajang evaluasi dalam pengembangan wayang Indonesia.
Kegiatan bertema ‘Wayang Lestari Memperkokoh NKRI’ ini merumuskan program dan kebijakan untuk pengembangan wayang dengan tujuan meningkatkan apresiasi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Berdasarkan konvensi UNESCO pada 2003, Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus menjaga kelangsungan hidup wayang. Bahkan wayang harus lestari dan bermanfaat bagi masyarakat, “ kata Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid PhD saat membuka ‘Pekan Wayang Indonesia 2022‘ di Ruang Serbaguna Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta Timur, Selasa (8/11/2022).
Lebih lanjut, lelaki kelahiran Bonn, Jerman, 8 Maret 1968 itu menerangkan, pihaknya juga terus memperhatikan kelestarian, kelangsungan hidup wayang.
“Tahun 2023 nanti, kolaborasi antara Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta akan menggelar pentas wayang di Gedung Olahraga (GOR) yang ada di 5 wilayah DKI Jakarta. Event tersebut sebagai bentuk perhatian kami terhadap pelestarian kebudayaan wayang,” terang sejarawan, aktivis, dan pengajar ini.
Menurut Hilmar, konten dari pentas wayang di 5 GOR DKI Jakarta itu nantinya bakal diserahkan kepada para seniman dan SENA WANGI sebagai wadahnya.
“Jadi, Pentas Wayang di 5 GOR di DKI Jakarta, isinya kita serahkan kepada seniman anggota SENA WANGI ” ungkap Hilmar Farid mantap.
Sedangkan, Ketua Umum SENA WANGIi, Drs Suparmin Sunjoyo, mengungkapkan penghargaan UNESCO terhadap wayang Indonesia pada 7 November 2003 mengamanatkan kewajiban kita untuk melestarikan, mengembangkan serta memajukan wayang.
“Karena, Wayang Indonesia telah diproklamasikan sebagai ‘Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity’, “ tuturnya.
Harapan Suparmin, seni budaya wayang menjadi World Heritage.
“Oleh karenanya, sesuai konvensi UNESCO, Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus menjaga kelangsungan hidup wayang. Wayang harus lestari dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Suparmin menyampaikan rasa syukurnya penyelenggaraan Kongres Ke-10 SENA WANGI yang dikemas dalam rangkaian Pekan Wayang Indonesia sekaligus perayaan Hari Wayang Nasional Ke-4 tahun 2022.
“Semoga upaya bersama untuk pemajuan Wayang Indonesia diberi kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Saya berharap wayang Indonesia yang sudah menjadi aset seni budaya dunia dapat lestari dan berkembang. Memberi manfaat bagi masyarakat dan kemanusiaan,” tandas Suparmin Sunjoyo.
Adapun, Kepala Bidang Humas SENA WANGI, Eny Sulistyowati SPd SE MM, menjelaskan bahwa kegiatan ‘Pekan Wayang Indonesia 2022‘ adalah rentetan perjuangan mewujudkan cita-cita besar Indonesia sebagai Rumah Wayang Dunia.
“Penghargaan UNESCO mengisyaratkan kewajiban untuk melestarikan, mengembangkan serta memajukan wayang. Wayang Indonesia telah diproklamasikan sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity,” ujarnya.
Oleh karenanya, lanjut Eny, gagasan ‘Rumah Wayang Dunia’ terus digerakkan sebagai sumbangsih membangun budaya bangsa Indonesia yang diapresiasi dunia.
“Wayang Indonesia memiliki posisi terhormat di dunia internasional. Kita terus perkuat potensi maupun kekuatan seni dan budaya Indonesia khususnya wayang, agar fondasi Indonesia sebagai Rumah Wayang Dunia semakin kokoh,” papar Eny Sulistyowati optimis.
Dalam ‘Pekan Wayang Indonesia 2022‘ yang didukung oleh BCA sebagai sponsor tunggal itu juga digelar Kongres SENA WANGI X, talkshow dengan tema ‘Tanggungjawab Sosial dan Peran Pemangku Kepentingan Dalam Pemajuan Wayang Indonesia’ yang menghadirkan pembicara Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat M.Ec (Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM), Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi, Dr. Restu Gunawan M.Hum (Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan, Kemendikbud Ristek) serta Rudi S Kamri (Jurnalis).
Selain itu lagi digelar pula pameran, bazar dan workshop.
Termasuk pameran yang menampilkan lukis wayang perkembangan rupa wayang, baik yang klasik maupun kontemporer.
Sedangkan untuk bazar dengan menjual produk-produk UMKM yang bertemakan wayang.***