Tawang Khan Production Siap Syuting Film Bonnie 9 Januari 2023

KabareTegal – Tawang Khan Production mendapuk sineas bertangan dingin dan piawai berkutat pada narasi perempuan akan haknya bersuara dan membela diri, Agus H Mawardy dan Marsha.

Mas Dadung dan Marsha, sapaan akrabnya, yang juga membangun cerita aslinya bersama produser Wahyudi Beksi.

Film Bonnie menceritakan tentang sosok perempuan yang membela hak-hak perempuan (womens empowerment).

Memiliki latar belakang action, para pendiri PH Tawang Khan Production ingin membuat film Bonnie dengan action choreo yang berbeda.

“Ada tiga adegan laga yang cukup besar dan berjumlah 1200 fighter (stunt performer) kesulitannya dalam film Bonnie ini,” kata Wahyudi “Beksi”, selaku produser film Bonnie, beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut, Wahyudi menerangkan, “Pada opening film akan ada pertarungan dengan melibatkan 150 orang fighters (stunt performer).”

Wahyudi sendiri adalah Ketua Umum Beksi Merah Delima Indonesia(BMDI),

sebuah perguruan silat tradisional Betawi dengan tantangan action yang cukup menantang.

PH Tawang Khan Production mempercayakan all star team Indonesia sebagai action choreo serta menunjuk Fandy Fight sebagai action director di film Bonnie.

“Kami juga menyiapkan 1200 orang professional fighters (Stunt Permorfer) yang berkolaborasi dengan berbagai macam perguruan silat untuk adegan laga di film Bonnie,” ungkap Fandy Fight.

“Pada intinya, kita ini tidak mencari peluang, tapi menciptakan peluang bagi para fighters (Stunt Performer),” pungkas Wahyudi Beksi.

Film ini berkisah tentang Bonnie (18 tahun), seorang remaja SMA yang memiliki kegetiran di masa lalu, namun dengan ilmu beladiri yang dimilikinya ia mampu bertahan untuk melawan kegetiran.

“Bonnie adalah ikon gadis jagoan yang sporty nan manis. Bonnie suka memakai jaket hoodie, ahli dalam bela diri dan anti dengan cowok-cowok pelaku bully serta pelecehan, ” beber Dadung.

Lebih lanjut, Dadung menerangkan lensa Alexa 35 atau Alexa Mini untuk gambar tajam dan jernih.

“Syutingnya 30 hari di Jakarta Utara Kota Tua, Selatan Jakarta juga di daerah Jakarta Timur, “ paparnya.

Menurut Dadung, darah Bonnie mendidih jikalau memergoki pelaku bully dan pelecehan, ia akan segera memberikan pelajaran tanpa berfikir panjang.

Di dalam keluarga, Bonnie memiliki rasa amarah dengan ibunya.

Bonnie membenci ibunya ketika kembali lagi jatuh dalam lembah kenistaan.

Karena hal tersebutlah Bonnie melampiaskan kekecewaan dengan jalan kekerasan, melawan kemungkaran diperankan apik kandidat aktor masa depan yang jago bela diri,Livi Ciananta.

Selain Livi, juga hadir Nadilla Ernesta sebagai Kinanti Ibu Bonnie, jajaran pemain senior lainnya, seperti Ariyo Wahab, Mike Lucock, Indra Birowo, Ruth Marini dan Bedu. menarik untuk Anda ketahui sosok Gaga (18 Tahun).

Disebut juga Max Metino sebagai Frank, om angkat Bonnie anak buah Sambara (Aryo W), ayahnya Bonnie dan Devris D Brigel sebagai Paul (Kepala Gangster).

Gaga dengan rambut klimis, senang memakai jaket kulit. Sosoknya menunjukkan jiwa kepemimpinan bagi teman-temannya.

Di antara teman-temannya, Gaga memiliki keistimewaan, yaitu menguasai ilmu beladiri

dan seorang yang puitis.

Di satu sisi Gaga seorang yang tak suka basa basi alias to the point, di sisi lain dia

seorang yang romantis.

Diperankan oleh Reza Hilman yang pernah akting di Alif Lam Mim (2015), Ben & Jodi (2022), Mencuri Raden Saleh (2022).

Dan juga ada karanter Macho yang menjadi musuh bebuyutan si Gaga yang diperankan langsung oleh aktor Macho Hungan dengan karakter yang sangat tegas dan sangar.

 

Sinopsis Singkat;

Setelah kematian ayahnya, kini ibunya kembali lagi terjerumus dalam lembah

kenistaan.

Keadaan tersebut membuat Bonnie tak lagi memiliki sosok panutan dalam hidup.

Kegetiran yang dialami, ia lampiasan dalam perkelahian yang dipelajari dari

ayahnya, namun hal itu menyebabkan

Bonnie harus berkali kali pindah sekolah sampai pada waktunya berjumpa dengan

Gaga dan Macho, dua kawan SMA-nya dari dua sekolah yang berbeda, menjadi

tandemnya untuk berduel dengan para gangster.

Gaga dan Macho sama-sama jatuh hati pada Bonnie, tetapi Bonnie terlanjur

tidak perduli pada apa yang disebut dengan cinta.

 

Lazimnya sebuah film ada soundtracknya, film Bonnie oleh Matheo in Rio, ex vocalist Pilotz Band dengan judul sama menambah khazanah film.

Menarik, bukan?***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :