Kak Seto Jadi Duta Film ‘Kun Ana Wa Anta’

KabareTegal – Film anak-anak berjudul “Kun Anta Wa Anta’ dirilis yang tentu harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat.

M.Rifky, SE atau kerap disapa Bang Eki Pitung mensitir akan Kun Anta Wa Anta yang berarti “Jadilah Diri Sendiri”

“Saya sebagai warga di SAI-Sahabat Anak Indonesia bersama kak Arul sepakat menjadikan Kak Seto sebagai lokomotif dan BAPAMA Nusantara sebagai salah satu gerbongnya. Anak itu masa depan nyata dan strategis untuk Indonesia apalagi jelang 2045 saat Indonesia berusia 1 abad, Saya bersama Bapama di hampir 44 Kerajaan Nusantara bersama Raja dan Sultan sebagai pewaris amanat agung budaya Adi Luhung sangat sepakat bahwa untuk menjaga satu anak butuh orang sekampung, sepakat,” kata Bang Eki Pitung Sang Sahabat aNaK dari tanah Betawi.

Adapun film Kun Ana Wa Anta yang diproduksi oleh DNA Production dan Happening ini menyandarkan pada inspirasi lagu ini mengusung dua jiwa khas Indonesia yang nuansa Islami yang dilihat dari jiwa murni anak-anak dan komitmen menjaga kesejahteraan satwa liar yang merupakan bagian dari identitas kekayaan Nusantara.

Dua jiwa ini dibalut dengan kisah petualangan lima sahabat dengan latar belakang keluarga yang beragam mewakili kebhinekaan bangsa Indonesia.

Dibintangi oleh bintang-bintang anak yang terbukti mampu menjiwai peran-peran yang menantang, film Kun Ana Wa Anta telah menjaring banyak dukungan, seperti Buya Anwar Abbas selaku Wakil Ketua Umum MUI.

“Film ini sangat menarik dan memberikan nilai-nilai edukasi kepada keluarga dan anak-anak dan akan membantu kita dalam mewujudkan anak-anak yang mempunyai karakter yang baik dan unggul. Kisah religi itu ya seharusnya seperti film ini, tidak menggurui, dan sangat lugu dan jujur dari kacamata anak-anak,” pujiannya.

Sedangkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengacungkan jempol sambil menyampaikan bahwa,”Ini film bagus, film anak-anak, tapi asik ditonton siapapun di usia berapapun.”

Kang Abik sebagai sastrawan, penulis ayat-ayat cinta sekaligus Ketua lembaga Seni Budaya MUI mengatakan, “Film Kun Ana Wa Anta menyuguhkan hal-hal yang luar biasa dan memberikan nilai-nilai positif untuk anak-anak kita, cinta kepada sesama, cinta kepada lingkungan, saya merasa bahwa film ini wajib ditonton oleh anak-anak Indonesia”.

Film ini bertutur tentang berbagai hal yang menjadi trending topic mulai dari sindikat perdagangan satwa liar, kesalahpahaman antar umat beragama, sampai ke persahabatan yang tidak tergoyahkan oleh perbedaan.

Semua filosofi kehidupan tersebut dikemas dengan luwes dalam satu film anak-anak yang edukatif tanpa membosankan.

“Memang sudah menjadi mimpi saya untuk membuat film anak-anak tetapi yang ceritanya juga disukai oleh orang dewasa, “ katanya.

Lebih lanjut, Bang Eki menjelaskan saat tahu Kak Seto didaulat jadi Duta Kun Ana WA Ant dan tadi, Sabtu (4/3/2023) menerima plakat dari DNA ibu Rina, pihak Bapama langsung merapat dan mengalokasikan program 10.000 anak menonton film ini di 198 Kesultanan dan tokoh adat se-Nusantara menjadi mitra dan anggota Bapama Nusantara.

Ia juga tak lupa beri peci merah khas Betawi ke Kak Seto, Bang Rully sutradara dan Muzakki pemain utama.

“Saya baru saja usai menonton film anak ini yang disutradarai Rully Manna sarat nilai persahabatan dididik sejak dini dengan Akhlakul Karimah, mereka cium tangan dan minta maaf pada penjahatnya tadi sungguh membuat saya takjub dengan actionnya juga asik banget, Muzakki, sang pemeran utama, Abe dan lainnya termasuk Vincent non muslim tapi saling menghargai. Betul ini bukan film Islami tapi berlatar pesantren yang wajib ditonton semua pihak lintas agama,” jelas kak Eki lugas.

Film Kun ana wa Anta adalah sebuah film pendidikan anak-anak dan keluarga.

Film yang berkualitas baik, penting dam bermanfaat untuk disosialisasikan karena memuat nilai cinta sesama makhluk Tuhan, lingkungan hidup dan toleransi seluruh umat.

Film ini juga refleksi budaya bangsa yang efeknya mengestafetkan anak-anak Indonesia yang bermentalitas baik, terdidik, berakhlakul kharimah, bertanggung jawab dan berkarakter.

Bapama ikut dalam program membahagiakan anak-anak yatim dan dhuafa dengan mengajak mereka menonton bareng (nobar) agar kebermanfaatan dari film ini bisa dirasakan oleh mereka agar menjadi anak-anak yang berakhlak baik dan mencintai lingkungan dan sesama.

Bapama Nusantara ikut mensukseskan mulai dari DKI Jakarta di bioskop XXI Djatinegara saat hari H-nya Kamis pekan depan, 9 Maret bersama 100 Yatim dan dhuafa.

Menarik, tokoh anak nasional Kak Seto Mulyadi yang sudah lama menanti hadirnya film anak dan keluarga sangat mendukung dan menyerukan agar semua ayah bunda bersama anak-anaknya untuk menonton bersama-sama.

“Ayo ramaikan bioskop dan dukung film yang bertema anak sayang satwa karya mas Rully ini. Indonesia butuh lebih banyak film anak dan keluarga seperti ini sehingga saya menyerukan kepada semua ayah bunda untuk memetik pesan inspiratif dari film yang tayang pada tanggal 9 Maret mendatang ini, tidak hanya nilai-nilai persahabatan dan juga kecintaan anak-anak sejak dini pada satwa dan lingkungan hidup,” pungkas Kak Seto sumringah sebagai Duta Kun Ana Wa Anta.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :