KabareTegal – Profesor Komarudin selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terpilih kembali sebagai calon Rektor UNJ Periode 2023-2027 melalui rapat pleno tertutup Senat UNJ pada 13 Juni 2023 bulan lalu.
Disapa kakak karena Prof Komarudin adalah panutan gerakan kepanduan/pramuka.
“Saya suka diklaim rektor yang inklusif, selalu egaliter dan bejejaring dengan Kak Seto tokoh anak nasional juga Prof Arief Rahman di komunitas Sahabat Anak Indonesia dan WowSave Indonesia. Setuju sekali akan keterlibatan semua pihak melindungi anak Indonesia dari kekerasan verbal, seksual, bullying dan lainnya,” kata Kak Komar, Rektor UNJ yang mendedikasikan kampusnya jadi World Class University (WCU) dalam program kerja yang diusungnya.
Lebih lanjut, Prof. Komarudin yang memimpin sejak 2019 dinilai berhasil mencapai berbagai prestasi yang mengangkat kembali reputasi dan prestasi UNJ, antara lain capaian Akreditasi Unggul pada 2021 yang sebelumnya UNJ berstatus Akreditasi B.
Kemudian, naiknya peringkat klasterisasi perguruan tinggi Indonesia yang pada 2019 UNJ di 59 menjadi 11 pada 2022, raihan Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) 5 kali berturut-turut dari 2019-2023, dan peringkat Webomatrics UNJ terus mengalami peningkatan dari 90 pada 2020 melesat menjadi 39 pada 2023.
Tentu masih banyak prestasi lain yang kini membuat tren UNJ semakin meningkat di masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan banyak peminat yang mendaftar seleksi masuk ke UNJ dari berbagai jalur penerimaan, bahkan dari 2020 hingga 2023 UNJ masuk 11 besar PTN favorit di Indonesia.
Kak Seto Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, 100% dukung Prof Komarudin sebagai the next leader of UNJ.
“Beliau itu tidak hanya Rektor Sahabat Anak yang ikut dukung usulan Pak&Bu Kasur sebagai Pahlawan Nasional tapi pemuja sistem pendidikan Ki Hajar Dewantara untuk Paud. Kak Komar sebagai rektor cinta moderasi beragama dan kesetaraan, semoga beliau tetap terpilih jadi rektor UNJ, ” papar Kak Seto saat ditemui redaksi disela-sela Ziarah Makam Pak dan Bu Kasur beberapa waktu lalu.
Sosok yang dikenal bijaksana dan merangkul berbagai elemen sivitas akademika UNJ itu mengusung 7 pilar Akselerasi UNJ Bereputasi Dunia sebagai program kerjanya dalam pencalonan Rektor UNJ Periode 2023-2027.
“PAUD sangat krusial dalam sistem pendidikan nasional sehingga dari guru kecil (guru paud) sampai Kak Seto jadi guru besar patut jadi pembelajaran semua pihak termasuk saya sendiri bahwa anak Kampus harus bahagia saat kecilnya dengan pemenuhan akhlak, dedikasi sampai critical thinking dengan merdeka belajar sangat saya dukung, ” jelasnya sumringah.
Prof. Komarudin menambahkan, untuk masalah perundungan, kekerasan seksual, dan intoleran, ia sangat berkomitmen untuk memerangi hal tersebut.
Upaya ini salah satunya dengan membentuk Satgas PPKS sesuai amanah Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKS serta pembentukan Pusat Pengembangan Prestasi Karakter dan Peradaban (P3KP) UNJ pada 2020.
Berbagai pengalaman dan sharing saat menjadi narasumber di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam desain Kurikulum Pancasila dan Lemhanas serta realitas sosial dunia pendidikan saat ini menjadi salah satu input bagi dirinya untuk memperkuat UNJ tidak hanya berfokus pada program pendidikan yang unggul dan internasionalisasi tetapi juga menjadikannya kampus yang memuliakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusif, serta antiperundungan dan antikekerasan seksual.
Indonesia beruntung punya Rektor Sahabat Anak Kak Komar yang Inklusif, moderat dan plural dari kepanduan (anak pramuka) jadi terbiasa disapa kaka alumnus SPG- Sekolah Pendidikan Guru.***