Film ‘Kolongwewe’ tentang Legenda Momok Penculik Anak

Kabaretegal –  Tahun 2024 sungguh merupakan masa subur bagi perfilman Indonesia.

Baru melewati 17 Agustus sudah ada 11 judul yang B.O (Box Office), artinya menembus sejuta penonton.

Total 90 film yang beredar di bioskop jumlah penontonnya mencapai 52 juta.

Kesuburan ini menarik minat para pemodal untuk mendirikan PH (Production House) atau Rumah Produksi baru.

Di antaranya, adalah Dens Vision Multimedia dengan produser Denny Januar, yang menjanjikan.

“Melihat perkembangan film Indonesia yang semakin baik dari tahun ke tahun, maka saya yang sangat suka menonton film di bioskop, ingin ikut berpartisipasi, “ kata Denny Januar kepada wartawan, beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut, Denny Januar menerangkan keinginannya ikut berpartisipasi tersebut.

“Caranya dengan membuat film-film yang disukai masyarakat, “ terangnya.

Menurut Denny Januar, rencananya tahun 2024 ini, dimulai dengan satu film dulu, sebutlah untuk uji ombak.

“Untuk tahun 2025, beruntun kami produksi tiga judul film!” ungkapnya mantap.

Eksekutif produser sekaligus Produser Denny Januar langsung menyiapkan produksi film perdana bergenre horor, ‘Kolongwewe’.

Sebuah film yang diangkat dari karya penulis cerita merangkap skenario King Javed.

Bidang penyutradaraan ditangani Tumin Brothers.

Ada pun para artis yang sudah teken kontrak untuk bermain, tercatat; pendatang baru yang cantik dan berbakat Ochie Rosdiana sebagai pemeran utama.

Kemudian, artis senior Asriati Lampir, eks bintang laga Cliff Sangra (mantan suami Suzzanna yang terorbit lewat film ‘Sangkuriang’), komedian Anyun Cadel, dan mentalis Budi Limbad dari Tegal.

 

Legenda

Alkisah di desa Ngadirejo, pedalaman Jawa Tengah, hidup pasutri Kasman-Tini.

Kendati telah sepuluh tahun menikah, mereka belum juga dikaruniai anak.

Berbagai upaya ditempuh, tapi selalu saja gagal.

Bahkan Tini sempat nyaris terjebak oleh dukun cabul yang bernafsu ingin menidurinya.

Sampai pernah Tini keceplosan berucap, “Aku harus punya anak, walaupun anak dari setan!”

Celakanya, ucapan tersebut didengar oleh Mbah Tun, seorang nenek misterius.

Pulang ke rumah, Tini memergoki Kasman berselingkuh dengan Ika.

Dalam pertengkaran yang terjadi, Kasman tertusuk pisau.

Ika pun memfitnah Tini sebagai pembunuh suami.

Warga desa meluruk ingin membekuk Tini yang dituduh gila.

Namun Tini berhasil lari ke hutan larangan.

Malang, malah jatuh ke tangan tiga preman.

Demi menyelamatkan diri, Tini nekat terjun ke jurang.

Toh tidak sampai ajal. Seekor burung gagak hitam membimbingnya ke pemukiman rahasia Mbah Tun.

Nenek misterius ini menurunkan ilmu gaib pada Tini untuk membalas dendam pada para pemerkosanya.

Tentu ada imbalan yang dituntut Mbah Tun, yaitu Tini harus mempersembahkan anak-anak sebagai korban.

Didera penderitaan panjang, Tini seketika menyatakan persetujuannya.

Inilah asal-usul momok Kolongwewe, penculik anak-anak.

Bagaimana cara menanggulanginya?!

Syuting hari pertama film legenda begenre horor ini akan dilakukan tepat pada hari Kamis, 22 Agustus 2024.

Semoga lancar sampai tuntas rampung dan bisa ditayangkan di bioskop pada awal tahun baru 2025.

Mohon doa restu dari seantero pencinta film Indonesia. ***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :