KabareTegal – Dalam acara ‘Sarapan Bersama’ yang digelar oleh Kowarteg Nusantara, Suswono, Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 01, tampak sangat terbuka dengan membicarakan tentang Warteg naik kelas, lapangan pekerjaan, pelatihan siap kerja hingga Gen Z.
Dimulai dengan pembicaraan tentang ‘Warteg Naik Kelas’, Suswono memfokuskan mengenai peningkatan daya saing dan kualitas warteg yang dikenal sebagai penyedia makanan terjangkau bagi masyarakat Jakarta.
“Pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) ingin warteg dikenal bukan hanya sebagai pilihan murah, tetapi juga sebagai tempat yang bersih, nyaman, dan terpercaya, bahkan bagi masyarakat kelas menengah ke atas,” kata Suswono saat sarapan bersama Komunitas Warung Tegal (Kowarteg) di Warteg Nurul, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2024).
Lebih lanjut, mantan menteri Pertanian periode 2009-2014 tersebut menerangkan komitmennya untuk meningkatkan daya saing dan kualitas warteg melalui tiga pendekatan utama. Pertama, akses lokasi usaha di area strategis dengan mengoptimalkan kebijakan Kementerian Perdagangan yang mewajibkan pusat perbelanjaan menyediakan alokasi ruang hingga 30 persen bagi UMKM.
“Ini peluang bagi warteg untuk bisa hadir di pusat perbelanjaan, tidak hanya mengandalkan lokasi di pinggir jalan,” terangnya.
Kedua, program sertifikasi halal kolektif untuk warteg. Suswono menekankan pentingnya sertifikasi halal bagi warteg. “Dengan sertifikasi ini, masyarakat akan lebih yakin dan percaya pada kualitas makanan di warteg,” paparnya.
Ketiga, Suswono berencana menggelar pelatihan kewirausahaan untuk pengusaha warteg, termasuk generasi muda yang tertarik melanjutkan usaha ini. “Pelatihan akan mencakup tata cara menjaga kebersihan, manajemen usaha dan keterampilan kewirausahaan sehingga warteg dapat menjadi tempat yang lebih bersih dan nyaman, sesuai harapan masyarakat,” Suswono menegaskan.
Suswono berharap warteg dapat terus berkembang dan menjadi lebih terstruktur.
Hal itu karena warteg memiliki potensi besar untuk menjadi usaha kuliner rakyat yang diterima oleh berbagai kalangan tanpa kehilangan karakter keterjangkauannya. “Kami ingin agar warteg bisa naik kelas dan bersaing dengan restoran lainnya, baik dari segi kualitas makanan maupun penampilan. Dengan begitu, warteg akan tetap dicintai masyarakat dan menjadi memperkuat perekonomian Jakarta,” tegasnya.
Kolaborasi bersama Kowarteg diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan pengusaha warteg di Jakarta serta membuka peluang baru bagi generasi muda.
Suswono juga berharap langkah ini semakin menguatkan posisi UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Jakarta yang inklusif dan berdaya saing.
Suswono memperkenalkan program “Pelatihan Siap Kerja”. Program itu dirancang untuk membekali generasi Z dengan keterampilan relevan guna bersaing di pasar kerja lokal dan internasional.
Langkah itu dilakukan dalam upaya menciptakan peluang kerja bagi generasi muda.
Suswono menjelaskan pentingnya menyediakan alternatif yang konstruktif bagi generasi muda dalam menghadapi isu pengangguran, serta maraknya pinjaman online ilegal (pinjol). Apalagi, hal ini sering kali menjadi digunakan sebagai jalan keluar instan namun sangat merugikan.
“Generasi Z memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pembangunan Jakarta, namun mereka perlu bekal yang tepat agar tidak tergoda pada jalan pintas seperti pinjol,” ucap Suswono.
Program ini juga merupakan bagian dari komitmen pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) untuk menciptakan satu juta lapangan kerja di DKI Jakarta dalam lima tahun ke depan, dengan memperkuat sektor UMKM dan mendorong peran aktif generasi muda.
Dalam diskusi tersebut, sejumlah warga mengajukan pertanyaan terkait upaya menciptakan peluang kerja bagi generasi muda.
Salah satunya adalah Baikuniyah, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang bertanya tentang bagaimana generasi Z dapat memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik tanpa tergoda pinjaman online.
Merespons hal itu, Suswono menjelaskan bahwa program Pelatihan Siap Kerja akan menjadi solusi dalam mengatasi masalah pengangguran dengan membuka akses pelatihan dan lapangan kerja yang terstruktur.
RIDO, kata Suswono, akan menyediakan fasilitas pelatihan bahasa, kewirausahaan, dan keterampilan teknis yang dibutuhkan di era digital. Dengan program ini, generasi Z diharapkan mampu memperoleh keterampilan yang relevan untuk masa depan mereka.
“Kami tidak hanya ingin menciptakan lapangan kerja, tapi juga memastikan bahwa anak-anak muda memiliki keterampilan yang tepat untuk bersaing di era global,” ujar Suswono.
“Kami akan dorong mereka untuk memanfaatkan peluang di luar negeri, dan kami akan membantu melatih keterampilan bahasa mereka agar memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk bekerja di sana dengan percaya diri,” tutur dia.
Melalui program Pelatihan Siap Kerja, Suswono berharap dapat membantu mengurangi ketergantungan generasi muda terhadap pinjaman online dan membuka peluang kerja berkualitas. Langkah ini merupakan bagian dari visi RIDO untuk membangun Jakarta yang inklusif dan kompetitif dengan pemberdayaan masyarakat lokal.
Adapun, Ketua Kowarteg Nusantara Sahono Suryadi menyampaikan dalam acara ini, pihaknya Kowarteg mengundang beberapa paguyuban.“Di antaranya, SLKT (Sisi Lain Kabupaten Tegal), IKBT-BA (Ikatan Keluarga Besar Tegal Bahari-Ayu), BST (Bersama Sahabat Tegal), Hipwin (Himpunan Pengusaha Warteg Indonesia), Ojol (ojek Online) sebagai konsumen, dan beberapa warga asli Jakarta, “ ujarnya seusai acara sarapan bersama.
Bagi Sahono, Kowarteg bukan sekedar komunitas warteg saja, tapi juga konsumen warteg.
“Ke depannya, Kowarteg bisa kerjasama dengan konsumen, “ bebernya.
Sahono menyampaikan kalau Kowarteg yang ditanganinya sudah terdaftar di HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).
“Jadi kalau di luar sana, ada yang mengaku-aku Kowarteg juga
Harapan Sahono kalau nanti Suswono menjadi Wakil Gubernur Jakarta., Kowarteg bisa kolaborasi dengan Pemda Jakarta.
“Kita bisa kerjasama dengan berbagai kegiatan karena Kowarteg itu sejatinya adalah koperasi, “ pungkas Sahono optimis.***