Daus Gitaris Merpati Band Idap Aneurisma

KabareTegal – Empat bulan sudah gitaris Merpati band, Husni Mubarok Firdaus atau Daus Merpati, berjuang melawan sakit Aneurisma. Saat ini, Daus terbaring lemah di ruang perawatan ICU di Gedung Instalasi Bougenville, RS Fatmawati Jakarta.

Menurut vokalis Merpati, Andi Derisman, sakit yang dialami Daus berawal dari bulan Agustus 2024 lalu.

Saat itu, Daus merasakan sakit luar biasa di kepalanya hingga pingsan. Ia kemudian dilarikan ke sebuah rumah sakit di daerah Tangerang, Banten.

“Dia kan tinggal di daerah Tangerang. Nah, setelah dibawa ke RS di Tangerang itu, diketahui ada benjolan di dalam kepalanya. Dokter mendiagnosa Daus terkena sakit Aneurisma,” terang Andi Derisman, baru-baru ini.

Dikutip dari Halodoc, Anuerisma adalah benjolan berbentuk balon pada pembuluh darah di kepala yang melemah terjadi akibat pertambahan usia dan tekanan darah tinggi. Tonjolan ini berpotensi pecah dan menyebabkan situasi yang berbahaya (pendarahan otak).

Andi melanjutkan, setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit di Tangerang, Dokter melakukan tindakan awal untuk mengatasi rasa sakit yang dialami Daus.

Namun, pihak rumah sakit meminta untuk pengobatan lanjutan dengan merujuk ke rumah sakit di Jakarta.

“Setelah di bawa ke rumah sakit di Jakarta dan dirawat beberapa hari, Daus sempat dibolehkan pulang ke rumah. Tapi baru sehari pulang, pagi harinya ia ngedrop sehingga harus dilarikan lagi ke rumah sakit lagi. Di rumah sakit, dia malah semakin kritis dan kejang-kejang. Akhirnya tim dokter rumah sakit mengambil tindakan operasi,” lanjut Andi.

Selepas menjalani operasi di kepala, Daus terbaring tak sadarkan diri hampir dua bulan lamanya di rumah sakit tersebut.

Untuk bernapas, lelaki penyuka modifikasi motor tua itu hanya dibantu dengan ventilator oksigen.

Melihat perkembangan kesehatannya yang tidak kunjung membaik, atas rembukan keluarga dan pihak rumah sakit, Daus kembali dijinkan untuk dibawa pulang.

“Kebetulan ada saudaranya Daus yang jadi perawat bersedia untuk merawatnya di rumah,” tambah Andi.

Kali ini Daus tidak dibawa pulang ke Tangerang. Tanggal 30 Oktober 2024 ia dibawa pulang ke kampung halamannya di Jombang, Jawa Timur. Tapi baru sehari, Daus kembali kritis sehingga akhirnya dibawa ke RS Fatmawati Jakarta dan dirawat hingga sekarang.

“Saat ini sedang dirawat di RS Fatmawati dan sudah bisa dijenguk. Teman-teman dari NAGASWARA, Wali Care dan Faank Wali bersama istri sudah menyempatkan diri menjeguk Daus. Kondisinya saat ini kritis. Mohon doanya ya temen-temen agar Daus kembali pulih dari sakitnya,” harap Andi.

Tentu saja tanpa kehadiran Daus di Merpati, Andi dan rekan-rkannya yang lain seperti Boegil (drumer) dan Ayus (Basis) merasa ada yang kurang. Terakhir, Merpati tampil  dalam event musik “Playlist Live Festival 2024” di Bandung akhir pekan kemarin.

Ada satu lagu lama Merpati di album pertama mereka berjudul “Sendiri Dulu” yang dinyanyikan Andi dan rekan-rekannya untuk Daus. Andi mengatakan, ini untuk kali pertama setelah 22 tahun Merpati manggung tanpa Daus.

“Rasanya beda banget nggak ada Daus. Makanya kita nyanyikan lagi ‘Sendiri Dulu’ buat Daus dan memutar video-video kebersamaan dengan dia. Lagu itu related dengan perjuangan Daus melawan sakitnya saat ini,” pungkas Andi.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :