Dengan Gerakan Energik, Dianna Dee, Lady Gaga-nya Indonesia, Rilis Lagu ‘Sawer’

Kabaretegal – Penyanyi energik Dianna Dee Starlight merilis single lagu berjudul ‘Sawer’. Sebuah single yang rilis perdana dan tayang di Channel Youtube TA Pro Music & Publishing pada Kamis, 11 September 2025 pukul 19.00 WIB.

Penyanyi dangdut yang identik dengan gerakan-gerakan energik layaknya Lady Gaga ini mengatakan bahwa dirinya totalitas menyiapkan materi single barunya ini, mulai dari rekaman sampai pengambilan gambar video klip yang melibatkan lebih dari 30 dancer.

“Pokoknya totalitas banget aku di lagu ini. Selain kolosal, juga melibatkan banyak dancer dan berbagai macam koreografer,” ujar Dianna Dee, dalam konferensi pers yang diadakan di Kafe 278 Cibubur, Kamis (11/9).

Dianna tak menampik bahwa konsep menyanyi dengan Gerakan energik dan melibatkan dancer ini terinspirasi dari diva dunia Lady Gaga.

“Gak apa-apa dong kalau kita menjadikan seorang diva, apalagi ini diva dunia sebagai acuan. Siapa tahu aku juga bisa mendunia,” kata Dianna.

Terkait lagu Sawer, Dianna menyampaikan bahwa judul itu sebenarnya bersifat universal. “Ya pada umumnya kalau kaya sawer itu identik dengan dangdut. Kan orang juga tahunya aku penyanyi dangdut. Tapi sebenarnya secara universal maknanya banyak, apalagi kalau dikaitkan dengan kondisi sekarang,” jelas Dianna.

Maksudnya dengan kondisi sekarang adalah banyaknya kasus korupsi, gratifikasi, ketebelece untuk mengurus sesuatu yang melibatkan instansi perusahaan maupun milik negara merupakan bagian dari budaya sawer.

“Sama-sama nyawer, tapi kalau saweran di dangdut nggak ada hubungannya sama korupsi ya hehehe,” tambahnya sambil tertawa.

Menurutnya kalau didangdut itu istilah sawernya adalah untuk menyemarakkan suasana atau pertunjukkan, supaya penyanyinya lebih semangat, yang nonton juga lebih antusias.

Lagu Sawer ini diciptakan oleh maestro composer Nur Bayan yang pernah ngehits lewat lagu Oplosan, Mangku Purel, Tresno Waranggono, Pokoke Joged dan masih banyak lagi.

Dianna berharap dengan membawakan lagu ciptakan Nur Bayan, dia berharap Sawer Sawer pun bisa meledak di dunia musik tanah air.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *