Merebaknya Corona Virus Disaese (Covid 19) berdampak segala sisi kehidupan, termasuk juga sangat berpengaruh dalam dunia teater. Meski demikian, Teater Qi Tegal tetap produktif meski di tengah pandemi.
Teater Qi menerima Fasilitas Bidang Kebudayaan (FBK) II Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ( Ditjen Kebudayaan Kemendikbud). Hal ini dengan digelarnya program Ditjen Kebudayaan Kemendikbud untuk menfasilitasi Seniman, Komunitas atau Lembaga Seni Budaya di Indonesia.
Seperti disampaikan dalam lokakarya Ditjen Kebudayaan tgl 4-6 Oktober 2020, menerima proposal 2507 se-Indonesia, dengan berbagai tahap seleksi dari substansi, verikasi lapangan dan lokakarya, maka ditetapkan 129 proposal, termasuk proposal teater Qi yang lolos dengan Proposal Workshop dan Festival Teatrikalisasi Puisi Sapardi Djoko Damono 2020.
Workshop Alih Wahana Puisi ke Teater (18/10/2020) dengan nara sumber Sosiawan Leak dan Asa Jatmiko. Keduanya saling mengisi bahwa untuk mengalihkan puisi pada teater perlu penafsiran yang detail agar menjadi pertunjukkan, berbeda dengan pembacaan puisi, deklamasi puisi.
Koordinator Rama menyampaikan workshop via live zoom mengikuti perkembangan new normal. “Dengan 50 peserta workshop terbatas, diikuti peserta pelajar dan mahasiswa, akhir workshop, “ katanya.
Moderator Tutuko Maulidia sekaligus ketua panitia menyampaikan festival teatrikalisasi puisi. “Teatrikalisasi puisi ini untuk pelajar SMA/SMK/MA dan yang sederajat,di wilayah Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, “ katanya.
Prakash sebagai Koordinator Festival menyampaikan, “Kami tetap menerapkan new normal dengan protokol kesehatan yang ketat, rekomendasi Dinas Kesehatan Kota Tegal dan Tim Covid Kota Tegal” pendaftaran (Gratis), pengiriman video diseleksi 3-5 November 2020, dengan ketua Kurator Bontot Sukandar, untuk diumumkan tanggal 6 November 2020 sebagai 10 Finalis yang akan tampil langsung di Taman Budaya Kota Tegal tanggal 20 dan 21 November 2020, secara live streaming dikanal Youtube teater Qi, langsung dinilai dewan Juri Sosiawan Leak (sastrawan), Asa Jatmiko (teaterawan) dan Rukman Rosadi (Aktor dan Dosen ISI Yogyakarta).”
Adapun, Rudi Iteng sebagai Pembina Teater Qi berharap workshop dan festival teatrikalisasi puisi ini menjadi pengobat kerinduan penikmat dan pelaku seni pada umumnya dan khususnya pelajar. “Upaya menjaga nafas seni pertunjukan agar tidak runtuh di era new normal, meski masih sulit diterima, karena seni pertunjukkan atau panggung lebih terasa saat dipertontonkan sebelum datangnya Covid 19, “ pungkas Rudi Iteng sumringah