Rilis Single ”Habis Minum Apa”, Sandrina: Ini Momen yang Tepat!

Dunia entertainment selalu melahirkan talenta penyanyi hebat yang punya insting kuat. Demikian dengan Sandrina Mazayya Azzahra yang menganggap tahun ini menjadi momen yang tepat bagi untuk memperkenalkan karya terbarunya.

 

Penyanyi yang juiga dikenal sebagai penari itu, baru saja merilis single berjudul ”Habis Minum Apa” pada Jumat (19/2/2021) akhir pekan kemarin.

 

“Banyak orang yang bilang, aduh penasaran, kapan dong come back. Ya sudah sekarang, tahun ini. InshaAllah mudah-mudahan bakalan sukses dan lagunya bisa booming,” ucap Sandrina Mazayya Azzahra kepada NAGASWARA News di Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.

 

Sebenarnya sudah hampir setahun Sandrina bergabung dengan NAGASWARA. Saat itu, ia langsung ditawarin single “Habis Minum Apa” dengan pencipta lagu @Yogi.RPH .

 

Sadrina juga tak butuh waktu lama untuk merekam single tersebut. Hanya saja, dengan merebaknya Covid-19, proses rilis lagu itu jadi tertunda.

 

“Ya banyak kendala terutama karena Covid-19. Tapi kesempatan itu juga dipakai buat merapikan lagunya. Aku juga minta ke Mas Yogi buat memasukkan karakter aku di lagu itu,” tutur dara yang sudah memiliki pengikut lebih dari 2 juta di Instagram itu.

 

Lahirlah single “Habis Minum Apa” yang kental dengan unsur budaya. Sebut saja seperti adanya bunyi tabuhan gendang. Video klipnya juga digarap dengan pendekatan etnik, terutama yang berlatar Jawa.

 

Sandrina merasa lagu terbarunya ini berbeda dari single-single dahulu. Ia berharap “Habis Minum Apa” dapat diterima para penggemarnya.

 

“Contohnya dari pengemasan video klipnya. Dipersiapkan matang-matang. Warna musiknya juga. Koreografi juga percampuran antara tarian tradisonal dan modern. Semoga bisa diterima sama penggemar aku,” harapnya. ( www.nagaswara.co.id /A3/Istimewa)

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *