KabareTegal – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menegaskan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme harus dicegah bersama-sama oleh seluruh pihak, baik ulama maupun masyarakat, sehingga tidak merusak kehidupan bangsa Indonesia.
“Kita memahami bahwa paham radikal dapat memicu munculnya ekstremisme dan terorisme, yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan bangsa ini. Ini harus kita cegah bersama,” tegas Wapres pada Halakah Kebangsaan I yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET-MUI) melalui konferensi video dari Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Pencegahan radikalisme tersebut, lanjut Wapres, tidak dapat hanya mengandalkan peran para ulama. Seluruh elemen masyarakat di berbagai kalangan harus bekerja sama dalam mencegah penyebaran paham tersebut.
“Tentu ulama tidak bisa berjuang sendiri. Peran keluarga, guru, dan masyarakat luas sangat penting dalam upaya kolaborasi mencegah masuk dan menyebarnya paham radikal dan terorisme,” katanya.
Pemerintah juga memperkuat penanggulangan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020—2024.
“Perpres ini menjadi acuan kita bersama untuk memperkuat kolaborasi antara K/L, pemda, para ulama maupun ormas Islam, termasuk BPET-MUI, guna mencegah dan menanggulangi paham radikal-terorisme,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengimbau seluruh pemuka lintas agama di berbagai daerah untuk mengutamakan narasi kerukunan dalam ceramah agama yang mereka sampaikan. Hal itu dapat menjaga toleransi dan mewujudkan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
“Yang perlu dijaga juga adalah cara-cara penyiaran agama dari masing-masing agama. Hendaknya menggunakan narasi kerukunan yang sejuk dan damai, bukan narasi konflik yang mengakibatkan terjadinya kebencian dan permusuhan antarpemeluk agama,” pungkas Wapres.