KabareTegal – Apa jadinya jika saudara kita sendiri kecanduan narkotika? Tentu kesedihan yang tiada tara! Semua jerih payah dan usaha membesarkan anak dan adik sia sia, karena terjerat narkoba. Demikian kesedihan yang sangat mendalam dirasakan oleh Ny. Nellys Nawati, seorang pegiat seni anak anak dan remaja yang kini menjadi pegiat anti-narkoba.
Nellys Nawati, sosok inspiratif yang dari kecil merawat bakat seni, suka nyanyi, pernah rekaman, masuk TVRI. Kampanye sehat di lingkungan pendidikan. Menulis 70-an lagu untuk senam. Sejak 2014, semua karya seninya dialihkan ke kampanye pemberantasan narkoba.
Tetap melalui jalur seni, kini dia keliling Indonesia, kampanye anti narkoba melalui senam. “Cukuplah adik saya yang jadi korbannya, jangan keluarga lain. Mari selamatkan generasi muda dan bangsa kita dari narkoba, ” ajak Ny. Nellys, sungguh sungguh.
Kepada Seide.id, dia mengungkapkan pada tahun 2014 adik laki-laki kesayangannya, yang tengah kuliah sambil kerja, terjerat narkoba. Yang mengejutkan si adik sudah 9 tahun menjadi pemakai dan baru ditahui olehnya dan keluarga.
“Sering kami lihat adik saya sedang sakauw dan mulutnya berbusa busa, ” kenangnya sedih. “Sampai sudah error omongan dan tata bahasanya, baru keluarga tahu. Terus, keluar masuk rumah sakit. Segala macam narkoba dipakai, termasuk yang murah murah, ” katanya.
Dari hasil percakapannya, si adik menjadi pecandu setelah dicekoki oleh temannya. Diberi pil “obat anti stress”, yang ternyata membuat kecanduan. Pemakaiannya dari waktu ke waktu meningkat, sehingga hilang kendali. Terjerat, dan menjadi pecandu.
“Adik saya alim dan penurut, paling rajin, tidak banyak tingkah, tapi kena narkoba. Sekeluarga nggak nyangka, ” kenangnya.
aktif
Nellys Nawati merupakan pegiat seni sejak remaja. Aktif di sanggar dan tampil berkala di TVRI di era 1990-an. Mencipta lagu anak sejak 1998 – 2014 , ikut acara Pentas Anak, mendirikan Sanggar Harapan Indah, yang mengajarkan vokal, tari, fashion, salahsatunya muridnya, Ruben Onsu.
“Untuk akting dia dibesarkan Sanggar Ananda. Tapi belajar MC di sanggar kami. Saat itu, dia masih diantar ibunya, kata pengusaha dan ibu tiga anak ini.
Sebagai penyelengara acara (EO), dia pernah membawa artis cilik Joshua Suherman ke Jambi dan disaksikan 25 ribu penonton. Di luar kegiatannya di TV dan EO, dia menjadi guru nari di PAUD dan SD.
Produktif menulis lagu, sudah 70-an judul yang dibuatnya dan direkam semua, sejak kaset, CD, DVD, dan beredar di sekolah sekolah.
Untuk lagu senam anak-anak saya kerjasama dengan pelatih senam. Harus disesuaikan dengan gerakan menurut pakar aerobik, katanya. Lagu senam ciptaannya kemudian diselaraskan gerakannya oleh ahli aerobik Erna Wahyu. Mereka bekerjasama juga dengan Yayasan Jantung Indonesia.
Sejak remaja aktif di sanggar seni. Menjadi EO, mencipta lagu dan giat sosialisasi senam sehat. Tak menyangka adik kesayangannya terjerat narkoba
Sejak mendapati adiknya kena narkoba, semua lagu ciptaannya dialihkan ke anti narkoba. Kegiatan seninya juga di arahkan ke pemberantasan narkoba.
Saat tengah melakukan sosialisasi lagunya, lewat lagu Senam Sehat Berkarya Anti Narkoba di Bali, Kepala BNN di Bali tertarik dan dia diperkenalkan ke BNN Pusat.
berkah
Berkah pertemuannya dengan petinggi BNN Pusat menelorkan kerjasama dengan BNN bersama sama kampanye dengan senam narkoba.
PT Ratu Pelangi Indonesia (RPI) , badan hukum dan usaha yang didirikannya untuk menyelenggarakan kegiatan seni, mendapat lisensi Indonesia Bersatu Bersih Narkoba (IBBN) dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
Sejak 2019, Ratu Pelangi Indonesia (RPI) dipercaya sebagai pegiat Pencegahan dan Pembrantasan Penyalahgunaan Narkotika (P4GN). RPI bikin kegiatan Indonesia Bersatu Bersih Narkoba (IBBN) dengan kreasi seni dan olahraga .
“Kami direkomendasi dan dipercaya untuk kampanye di bagian pemberdayaan masyarakat. Sosialisasi ke berbagai daerah, ” jelasnya.
“Harapan kami sebagai pencipta lagu, melalui lagu, kita bersama bersihkan negara dari narkoba. Melalui karya. Semoga bisa sukses pembrantasan narkoba, melalui lagu. Bukan penjara, ” kata Ny. Nellya Mawati.
Banyak yang kena narkoba karena coba coba, dia tidak tahu. Mereka tidak bersalah. Yang kena selalu pemakainya, bukan bandarnya, katanya galau.
“Coba ada kurikulum bahaya narkoba. Jangan muncul korban baru, ” tegasnya.
Kini bekerja sama dengan sesama pegiat seni dan pencipta lagu, Budi Jolong dan jurnlis pecinta seni Dandung Bondowoso – Ratu Pelangi Indonesia membikin lomba tingkat nasional.
Tetap rajin senam, mengajak remaja hidup sehat, tetap mencipta lagu tapi Nellys Mawarti (berhijab) kini mendidesikasikan untuk pembrantasan narkoba.
“Baru baru kali ini tingkat nasional. Biasanya kabupaten, provinsi, ” kata Ny. Nellys. “Lomba bertujuan menyampaikan pesan positif tentang bahaya narkoba melalui musik dan senam musik yang energik, ” paparnya.
Badan Narkotika Nasional (BNN) memberikan dukungan dengan menyediakan tujuh unit motor, dan hadiah menarik yang akan dijadikan kejutan bagia para pemenangnya. ***