Rocket Rockers, Mocca, Band Kuburan Rilis NFT berbasis PFP bersama Guts Inc

KabareTegal – NFT atau Non Fungible Token makin berkembang di Indonesia. Setelah dikejutkan oleh Ghazali yang merilis foto selfie yang dilakukan terus-menerus selama 5 tahun menjadi sebuah NFT, dimana volume trading dari NFT Ghazali everyday mencapai belasan milyar. Di Indonesia sendiri antusiasme terhadap NFT makin berkembang pesat, terlihat dari beberapa project nft dari Indonesia yang berbicara di global seperti Karafuru, Jukiverse, mindblowon dan lain sebagainya.

 

Di pertengahan tahun ini Guts Inc. mengajak beberapa musisi nasional untuk berkolaborasi merilis nft tapi bukan berupa nft musik melainkan nft berbasis gambar profil atau yang sering disebut PFP. Band – band yang ikut berkolaborasi itu antara lain ada Rocket Rockers, Mocca, Kuburan Band, konfliction, Turtle Jr, Begundal Lowokwaru, Painful By Kisses dan Ice Cream Attack!

 

Guts Inc. didirikan oleh Dhani Chaniago seorang pemilik perusahaan rekaman independen yang sudah merilis belasan album atau single dari beberapa musisi nasional bernama Revolusi Musik Indonesia. Dia mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi blokchain yang pesat ini bisa mendukung para musisi sebagai salah satu sumber pendapatan selain melakukan pertunjukan. NFT membuka kemungkinan baru, berkat kapasitasnya untuk memperkuat kepemilikan dan kelangkaan aset digital.

 

Guts Inc sendiri memiliki visi dan misi untuk mendukung perkembangan ekosistem musik dan industri kreatif nasional dalam dunia blockchain. kedepannya Guts akan menjadi perusahaan rekaman musik NFT pertama di Bali, kita akan mengadakan festival – festival musik dan industri kreatif di Bali serta untuk proyek jangka panjangnya kita mau membangun restoran NFT pertama di Bali atau mungkin di Indonesia dimana didalamnya terdapat NFT gallery, studio rekaman, podcast dan coworking space.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *