Mengenal Lebih Dekat Rita Riyani, Aktris Terbaik Festival Film Tegal 2019

KabareTegal.com, Tegal – Film Film Tegal (FFT) 2019 telah usai digelar. Banyak cerita keharuan dari para peserta yang ikut festival film tersebut, terutama Rita Riyani, yang mendapat penghargaan kategori Aktris Terbaik FFT 2019,

 

“Perasaan saya waktu denger nama saya diumumin jadi aktris terbaik pilihan dewan juri sempat agak nggak percaya, deg-degan senang dan rasa terharu campur aduk jadi satu, “ kata Rita Riyani menuturkan rasa kegembiraannya meraih penghargaan Aktris Terbaik Festival Film Tegal 2019 kepada KabareTegal, Selasa (24/12/2019).

 

Perempuan kelahiran Tegal, 2 Agustus 1989 itu membeberkan pengalamannya selama syuting film ‘Krenteg’. “Selama syuting film ‘Krenteg’ benar-benar perjuangan, ya lelah, capek dan panas-panasan, pokoknya seru dan seneng juga, banyak pengalaman-pengalaman baru yang begitu sangat berkesan, dimana ada satu adegan saya baru pertama belajar cetak bata merah, “ beber aktris lulusan SMA N 1 Pangkah yang aktif berteater di bawah asuhan dramawan handal Tegal, Apito Lahire.

Menurut Rita, keseruan pengalamannya syuting film ‘Krenteg’ lebih lanjut, dimana sebelum pengambilan gambar terlebih dahulu ia diajari sutradara Marjo Klengkam Sulam. “Waktu itu, saya benar-benar baru belajar bagaimana caranya cetak bata merah. “Lumayan gampang-gampang susah, karena memang baru pertama kali nyetak bata merah, “ kenangnya sumringah.

Saat ditanya, bagaimana awalnya ketertarikan pada dunia akting? Dengan tenang, Rita memberikan jawaban, “Awalnya saya suka sekali lihat film horor lalu saya tertarik dengan seni peran. “

 

Lebih lanjut, Rita menceritakan ketertarikannya dengan dunia seni peran. “Saya dari kecil sudah senang ikut teater dengan teman-teman sejak sekolah SMP, betapa kemudian mendorong saya ingin sekali terjun ke film layar lebar, “ papar istri dari Eko Puji Sulistianto dan ibu dari Queena Balqis Aprilia dan Azrina Binar Sabiya.

 

Rita menyebut neneknya yang paling memotivasi dirinya terjun dalam dunia seni peran. “Sewaktu masih anak-anak saya nurut sama mbah uti, dimana pada saat mengikuti casting, pulang selesai akting saya langsung buru-buru pulang walaupun kru yang lain masih pada kumpul, “ ungkap anak pasangan Watno dan Soliha.

 

Bagi Rita, keluarganya sangat mendukung terhadap kariernya dalam dunia akting. “Alhamdulilah semua mendoakan agar karir ke depan saya semakin lancar, “ tuturnya penuh rasa syukur.

Rita berpandangan, dunia akting sekarang mulai menggeliat dan semakin banyak peminatnya. “Apalagi dengan diadakannya FFT2019 kemarin yang membuktikan dari desa-desa kabupaten Tegal saja banyak yang mampu membuat film pendek, “

 

Harapan Rita ke depan terhadap dunia seni peran, ingin agar dunia seni peran dapat apresiasi. “Khususnya di kalangan pemerintahan kabupaten Tegal, “ harapannya.

 

“Saya berharap bisa beradu akting dengan aktor favorit saya, mas Reza Rahardian, mimpi kali ye di siang bolong, “ imbuhnya penuh harapan.

 

Rita menyampaikan dirinya berniat dan tekad untuk total berkarier dalam seni peran. “Sudah dari dulu di benak pikiran saya, cuma kendalanya hanya kesempatan saja yang belum ada, “ tandasnya.

Selain Rita menjadi Aktris Terbaik FFT 2019, film ‘Krenteg’ produksi Desa Sinema Kepunduhan yang diadaptasi dari cerpen ‘Berangkat’ karya Akhmad Sekhu dan terinspirasi dari kisah nyata di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, itu juga diganjar banyak penghargaan, yakni Aktor Terpilih (Ghieffari Ardiyansyah), Sutradara Terpilih (Marjo Klengkam Sulam), Poster Terpilih, dan Film Favorit.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :