WIB Wujudkan Kebersamaan Wartawan

KabareTegal

Berawal bertemu setiap hari di lapangan, dalam menjalani profesi wartawan, terikrar gagasan memikirkan masa depan. Sebuah nama dilekatkan pada komunitas ini. WIB – Wartawan Indonesia Bersatu.

 

Sebuah tindakan nyata disematkan WIB, dalam mengawali langkahnya. Waktu singkat dengan tim kecil, tidak menyurutkan keinginan merealisasikan mimpi menjadi nyata.

 

Bersama untuk sesama. Menjadi acuan WIB, menggelar acara di HOPE CLAT (Permata Kuningan) hari ini (12/11). Salah satu dari rangkaian kegiatan, memberi 100 paket pada wartawan.

 

“Kita akan adakan kegiatan serupa lagi. Semoga kegiatan acara hari ini, menjadi jalan pembuka untuk WIB kembali melangkah secepatnya,” ujar Anggi selaku ketua WIB.

Di dukung insan wartawan senior lainnya, yakni : Pray, Satria, Didi, Harsono, Sekhu, Novil, Rio, Peem, Yadi,  tidak menjadikan waktu dua minggu sebagai kendala. Bahkan menjadi semangat menghadapi berbagai kendala.

 

Karena itu, seperti pepatah Sekali berlayar dua tiga pulau terlampaui, membuat WIB  memanfaatkan moment berbagi sosial ini, juga mengisi pemahaman pemikiran soal UU ITE dengan kemasan Talk Show. Sehingga menjadi informasi nantinya pada pembaca di berbagai media.

 

 

Ketua WIB, Anggi mengatakan mengawali langkahnya, WIB menggelar acara Bersama Untuk Sesama beberapa waktu lalu. Selanjutnya kata Anggi lagi, kegiatan sebelumnya menjadi acuan untuk melaksanakan acara-acara berikutnya, seperti pada hari ini, Sabtu (12/11/2022) menggelar acara Diskusi UU ITE di Era Kebebasan Berekspresi dengan tema dalam rangka Memperingati Hari Pahlawan Mencerdaskan Bangsa Menuju Indonesia Maju di HOPE CLAT (Permata Kuningan, Jakarta Selatan.

 

“Tema ini dipilih WIB sekaligus momen memperingati Hari Pahlawan dan juga momentum untuk berbagi kepada rekan -rekan wartawan yang berbentuk 100 paket sembako,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, dihadirkan beberapa narasumber dari pakar sesuai tupoksinya, baik dari praktisi hukum wartawan, artis dan profesi lainnya yang menyampaikan narasi sesuai tema acara.

 

“Acara ini juga diisi dengan pemahaman pemikiran soal UU ITE dengan kemasan Talk Show,” jelas Anggi lagi.

 

Acara diskusi yang dipandu oleh Raslinna Rasyidin ini dimulai oleh narasumber insan pers yakni Ketua PWI Jaya, Said Iskandar yang menyampaikan, dalam dunia jurnalistik, kalau sudah berorganisasi sudah tahu apa yang termaktub didalam UU Pers.

 

“Pers bekerja pada konteks jurnalistik dan memahami koridor dan dalam berjuang sebagai tugas jurnalis, tetap mengacu kepada UU Pers. Apalagi saat ini dengan adanya ITE justru mengingatkan kita dan ITE ini menjadi panduan dalam membuat karya jurnalis,” katanya.

 

Said berharap, diskusi ini bisa dijadikan refresh/ mengingatkan agar tidak terjebak dalam situasi, artinya sebagai pekerja media harus mendapat narasumber yang akurat terkait informasi.

 

Sementara, Ibrani Dt. Rajo Tianso pemerhati hukum mengungkapkan, dengan adanya UU ITE membuat lebih selektif lagi bagi insan pers dalam mempublikasikan pemberitaan.

 

“Pers adalah pilar demokrasi, dan yang menghalang-halangi tugas pers, dapat terkena pidana. Oleh karena itu, pers ini sangat penting dan profesi pers itu adalah yang terhormat. Jadi, mulai hari ini, jadilah insan pers yang apa adanya, sampaikanlah yang baik dan sesuai fakta,” imbuhnya.

 

Ditempat yang sama, narasumber dari pemerhati hukum lainnya, Darius Situmorang pada kesempatan ini sangat mengapresiasi kepada rekan-rekan wartawan dan dimana rekan-rekan tersebut sudah mempunyai keorganisasian sendiri yang bernama Wartawan Indonesia Bersatu (WIB).

 

“Dengan adanya wadah ini, mereka saling berbaur, keakraban, kebersamaan untuk bersinergi dan bertukar informasi apa-apa saja yang terjadi dilapangan saat mereka meliput. Secara pribadi, ini sangat bagus,” ungkap Darius.

 

Dirinya berharap kedepannya, agar para rekan wartawan di WIB teruslah berjuang, terus berkarya dan bertanggung jawab apa yang ditulis untuk disampaikan kepada masyarakat.

 

Terkait UU ITE dirinya mengungkapkan, ada masyarakat yang buta hukum dan ada masyarakat yang melek hukum.

 

“Masyarakat saat ini mudah saja, dengan mempunyai gadget dan dia sendiri tidak paham isi kontennya (komentar, red) itu, dan akan berdampak terhadap dirinya sendiri, ini sangat disayangkan, apalagi sosialisasi terkait itu sangat minim,” ucapnya.

 

Usai diskusi, acara ditutup oleh penampilan mini konser Deolipa Project, menjadi cara pengacara Deolipa Yumara turut memberi atensi pada langkah WIB.

 

Selain itu, beberapa artis lain turut berpartisipasi di acara WIB ini. Diantaranya Dewi Persik, Vivian Voo, Camila Rasya, Sinta Bebi-Dewi Linda, Wulan Alora, dan Citra Yunita, dan bertindak sebagai MC, didaulat Vera Indri

 

 

Untuk itu, WIB berterimakasih pada dukungan sponsor seperti, Himpunan Bersatu Teguh, Erha, Yayasan Metta Karuna Meitraya, Dirjen Pajak (KPP Pratama Jakarta Taman Sari), Victorinox, Samsung memory official shop, si Hulk, dan Prime Trade Center.

Untuk itu, WIB berterimakasih pada dukungan sponsor.

Seperti :  Himpunan Bersatu Teguh, Erha, Yayasan Metta Karuna Meitraya, Dirjen Pajak (KPP Pratama Jakarta Taman Sari), Victorinox, Samsung memory official shop, si Hulk, dan Prime Trade Center.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :