Agustinus Sitorus Produseri Film Anak Medan

KabareTegal – Indonesia bangga, tidak hanya sisi entertainment belaka tapi film harus punya pesan yang kuat dan berbasis local wisdom.

Kita takjub dengan komitmen tersebut dan sosok humble dan selalu rapi, Agustinus Sitorus selalu semangat saat ditemui, beberapa hari lalu di bilangan Selatan Jakarta saat syukuran film ‘Anak Medan; Cocok ko rasa??’/

“Saya selalu memiliki misi bahwa membuat film harus juga mengedepankan dan menampilkan budaya- budaya yang ada di Indonesia dan kita sepakat bahwa film adalah produk budaya,” ucapnya tegas dan penuh semangat.

Tak ayal sudah banyak film ia produksi dari, di antaranya; Pariban Idola Dari Tanah Jawa (Romkom/Batak-Sumut) 2019, Buen : Jalan Kembali Untuk Pulang  (Drama/Kaltim)TBA, KNK: Santa Claus Dari Jakarta (Drama/JawaTengah-Jogja) 2020, gres dalam ingatan Anda, Nagih Janji Cinta (Romkom/Solo-Jateng) 2022, Kutukan Sembilan Setan (Horor/Bromo Jatim) TBA. Perjamuan Iblis (Horor/Sukabumi) TBA, Begadang Rendang (Romkom/Padang Sumbar) TBA. Ia pun mensitir produksi lainnya yang ia sempat jibaku seperti Filosofi Kopi2 (2016), dan Love For Sale.

Postur atletis dan selalu bugar mensyaratkan kesukaannya traveling dan keliling Indonesia.

“Saat itulah saya lihat sendiri akan keindahan Indonesia yang kaya banget flora fauna dan budaya kearifan lokal, kuliner dan objek wisata. Nah PH yang saya dirikan salah satunya untuk meng-explore keindahan tersebut melalui media film layar lebar, selain mengutamakan produk film itu sendiri,” pungkas Alumni Universitas Indonesia program Magister (S2) Jurusan Komunikasi.

Menarik, rencananya di tahun 2023 ini, ia akan bikin sequel Pariban Idola Dari Tanah Jawa 2,

Horor (judul masih rahasia), Marsya The Movie (horor base on true event anak Indigo).

Satu film lagi syuting di Korea judulnya masih dirahasiakan sembari meminta doa syuting perdana pekan ini di Kota Medan dengan beberapa objek wisata baru serta Jakarta untuk film Anak Medan.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :