Aktris Ria Irawan Telah Meninggal Dunia

KabareTegal — Dunia Film Indonesia berduka. Innalillahiwainnaillahirajiun. Aktris Ria Irawan telah meninggal dunia. Kabar tersebut datang dari ABI_Adi Bambang Irawan, kakaknya Ria yang beredar di Group WhatApp Indonesia Film Study (IFS).

 

Inalillahi wa inaillaihi rojiun

 

Telah meninggal dunia tadi pagi jam 04.40 subuh, adikku tercinta

RIA IRAWAN atau CHANDRA ARYATI DEWI binti BAMBANG IRAWAN

Semoga almarhumah Ria husnul khotimah,

Mohon dimaafkan kesalahan beliau selama hidupnya,

Aamiin YRA

 

Info lainnya segera menyusul

 

Wassalam

Kakanda Ria

ABI_Adi Bambang Irawan

 

Ria Irawan diketahui mengidap penyakit kanker sejak 2004. Ia sempat menjalani pengobatan dan dinyatakan sembuh. Namun, ternyata sel kanker kemali muncul dan disebut menjalar ke paru-paru hingga otak. Pada November 2019, Ria sempat dilarikan ke IGD RSCM karena kondisi fisik yang menurun. Ia kemudian menjalani rawat inap di sana. Selama menjalani pengobatan kanker, Ria kerap membagikan perjuangannya ke media sosial.

 

Pemilik nama lengkap Chandra Ariati Dewi Irawan, yang lahir di  Jakarta, 24 Juli 1969. ini adalah putri dari aktor senior Bambang Irawan (Jawa) dan aktris senior Ade Irawan (Minang).

 

Selama menekuni dunia film, Ria mendapat banyak penghargaan, seperti di antaranya  Piala Citra FFI kategori Aktris Pembantu Terbaik (1988), Piala Vidia FFI kategori Aktris Utama Komedi (1994), Festival Film Asia Pasifik kategori Aktris Terbaik (2003), Piala Vidia FFI kategori Aktris Terbaik Televisi (2004), MTV Indonesia Movie Awards kategori Most Favourite Supporting Actress (2006).

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *