BPJS, DPR RI & YPJI Dorong Jurnalis Ikut Program Jaminan Kesehatan & Ketenagakerjaan

KabareTegal – BPJS Ketenagakerjaan bersama DPR RI dan Yayasan Peduli Jurnalis Indonesia (YPJI) menggelar kegiatan ‘Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan dan Ketenagakerjaan’ dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Resto Kuning, Jl. Raya Jagakarsa No.37, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2025).

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Dr. Hj. Arzeti Bilbina, S.E., M.A.P., menyampaikan tentang pentingnya jurnalis untuk mempunyai kartu BPJS ketenagakerjaan. “Karena kita tahu, para jurnalis bekerja tidak mengenal waktu, bahkan hingga 24 jam, “ ujarnya.

Lebih lanjut, Arzeti menerangkan manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan. “Program ini menanggung biaya besar bagi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja. Bahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan mencapai 42 Juta Rupiah, “ terangnya.

“Program ini juga menanggung biaya besar bagi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja serta jaminan pendidikan anak, “ imbuhnya.

Arzeti menyampaikan dukungannya terhadap jurnalis untuk bergabung di BPJS Ketenagakerjaan dengan menanggung iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk jurnalis selama empat bulan bagi wartawan yang baru mendaftar.

“Dengan semakin banyak pekerja terlindungi, cita-cita menghadirkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat lebih cepat terwujud,” tutur Arzeti

Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Selatan, M. Izaddin, menjelaskan bahwa jurnalis, baik pekerja tetap maupun mandiri, bisa ikut serta. “Tidak perlu khawatir meski tanpa slip gaji. Jurnalis lepas tetap bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran terjangkau,” ungkapnya mantap.

Sedangkan, Account Representative BPJS Ketenagakerjaan Cilandak Mikail Firdaus membeberkan berbagai hal tentang BPJS Ketenagakerjaan

“Dengan iuran sebesar Rp.16.800/bulan tentunya rekan-rekan jurnalis sudah mendapatkan manfaat dari program tersebut mulai dari biaya pengobatan tanpa batas jika terjadi kecelakaan kerja, santunan kematian, hingga jaminan pendidikan bagi anak pekerja,” bebernya.

Mikail Firdaus menyampaikan, bahwa berbagai program yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan, antara lain, meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

“Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga menyediakan aplikasi JMO (Jamsostek Mobile) agar peserta dapat mengakses layanan dengan mudah, “ paparnya.

Adapun, Ketua Yayasan Peduli Jurnalis Indonesia (YPJI) Andi Arif selaku penggagas kegiatan tersebut berharap,

“Dengan sosialisasi ini, kami berharap rekan-rekan jurnalis sadar akan pentingnya BPJS Ketenagakerjaan terutama guna mengcover diri kita disaat bertugas maupun lainnya,” tegas Andi.

Andi menyampaikan bahwa wartawan memiliki peran vital namun sering kali bekerja tanpa jaminan formal. “Jurnalis bukan pengangguran, mereka justru membuka lapangan kerja sendiri. Misi kami adalah memastikan kesejahteraan mereka agar terus bisa berkarya dengan aman,” pungkas Andi Arif optimis.

Diakhir acara, Arzeti didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Selatan M. Izaddin dan Account Representative BPJS Ketenagakerjaan Cilandak Mikail Firdaus secara simbolis memberikan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada jurnalis.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *