Sering Juara Lomba Karaoke di Tegal, Istikomah Ingin Serius Jadi Penyanyi Profesional

Bakat nyanyi adalah anugerah dari Tuhan yang patut disyukuri. Demikian diakui Istikomah yang memang punya bakat istimewa dalam dunia entertainment tersebut sehingga dalam setiap kesempatan selalu ingin tampil nyanyi untuk dapat menghibur masyarakat.

 

Dari bakat nyanyi itulah, Istikomah sering mengikuti berbagai ajang lomba nyanyi. Bahkan ia sering menjuarai lomba karaoke. Buktinya, beberapa piala penghargaan masih disimpan rapi. Kini ia ingin serius menjadi penyanyi profesional.

“Saya dapat juara karaoke tiga kali, yakni di desa Jatibogor, di Suradadi dan di Pamulang, Banten, “ ucap Istikomah bangga menuturkan prestasinya dalam dunia nyanyi, kepada KabareTegal, Senin (8/2/2020).

 

Perempuan kelahiran desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, 14 April 1984 itu lebih lanjut menerangkan, bahwa cita-citanya dari dulu menjadi penyanyi terkenal. “Sayangnya, tidak ada yang menyalurkan bakat nyanyi saya, “ terang putri dari pasangan Bapak H. Kasmuri Bin H. Abas dan Hj. Muinah Binti H. Kayat.

 

Menurut Istikomah, selama ini dirinya hanya ikut lomba HUT RI. “Sehari-hari saya jualan sembako sama menjadi ibu rumah tangga yang baik buat anak-anak, “ ungkap istri dari Untung Supriyanto dan ibu dari tiga anak Galang, Shelfi dan Refan, .

 

Istikomah mengaku mulai nyanyi sejak Galang kecil umur 6 tahun. “Dari tahun 2008, alhamdulillah beberapa dapat juara dengan banyak hadiah, berupa piala, uang tunai, bahkan pernah dapat hadiah emas lima gram, “ tuturnya penuh rasa syukur.

Dalam setiap ada hajatan, Istikomah selalu menyempatkan diri untuk bisa tampil menyanyi.

“Kalau ada hajatan, saya nyumbang lagu, ya saya pasti naik manggung dan dapat saweran, “ paparnya.

 

Istikomah mulai mengasah bakat nyanyinya sewaktu sekolah SD. “Hanya nyanyi karaoke di rumah, sendiri latihan, “ kenangnya.

 

Kalau ada hajatan, orang yang punya gawe hajatan bayak yang memanggil Istikomah untuk nyanyi. “Cuma kadang bayaranya tidak jelas, capek doang, tapi saya seneng bisa menghibur doang, “ ujarnya.

 

Istikomah menceritakan moment paling berkesan saat dirinya menyanyi. “Pada saat pawai Mbak Tuti resmi mencalonkan diri di pilkades Jatibogor, saya menyanyi 2 jari, begitu juga saat reuni para pendukung Mbak Tuti, saya menyanyi sampa dapat saweran satu juta, semua orang yang ikut menyertai saya menyanyi lagu ‘Juragan Empang’, tapi sayangnya moment sangat berharga itu lupa direkam karena saking bahagianya, “ ucapnya tampak begitu sangat bersemangat.

 

Setiap melihat ajang nyanyi di tv, Istikomah selalu intens menyaksikan. “Saya seneng ikut nyanyi, “ tegasnya.

 

Istikomah menaruh harapan dirinya suatu saat nanti bisa seperti mereka yang tampil menyanyi di televisi. “Ya, Allah SWT, semoga ada jalan, ada orang yang mau bantu saya untuk mewujudkan impian saya menjadi penyanyi, “ ujar Istikomah penuh harapan.

Jika suatu saat impiannya menjadi penyanyi terwujud, Istikomah berjanji akan membantu orangtua. “Semoga saya bisa membantu orang tua sebagai bakti saya pada orangtua yang telah melahirkan dan membesarkan saya, “ pungkas Istikomah optimis sumringah.

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :