Himbauan KOWANTARA untuk Pedagang Warteg Hadapi Virus Corona (Covid-19)

Sehubungan dengan telah disampaikannya oleh Gubernur DKI Jakarta DR. Anies Rasyid Baswedan tentang rilis peta sebaran corona di ibu kota, dimana wilayah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang berada dalam situasi tidak sepenuhnya normal dalam menghadapi virus yang berasal dari Wuhan China.

Maka dengan ini kami Komunitas Warteg Nusantara disingkat KOWANTARA menghimbau

 

  1. Kepada teman-teman pedagang warteg yang ada di wilayah Provinsi DKI Jakarta untuk tetap tenang dan jangan Panik dengan kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi

 

  1. Menghimbau pedagang warteg untuk tetap berdagang seperti biasanya dengan melayani konsumen atau pelanggan dengan ramah dan baik dan tetap terus menjaga kebersihan dan kesehatan di masing-masing wilayahnya.

 

  1. Menghimbau untuk terus mengikuti perkembangan yang ada dan selalu mematuhi dan melaksanakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemda DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Dr. Anies Rasyid Baswedan.

 

Demikian himbauan kami atas nama ketua Komunitas Warteg Nusantara (KOWANTARA)

 

Terimakasih

 

Bekasi, 14 Maret 2020

 

Ttd

 

Mukroni

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *