Reza Paramita Optimis IDWF 2020 Raih 300 Miliar & Pengunjung 30 Ribu Orang

KabareTegal – Merayakan pernikahan sangatlah penting bagi para pengantin, yang mengharapkan perayaan tersebut hanya sekali dalam seumur hidup. Berbagai perayaan pernikahan pun sekarang sudah semakin berkembang seiring kemajuan zaman. Terbukti dengan event Indonesia Dream Wedding Festival (IDWF) 2020 yang digelar 17-19 Januari 2020) di Jakarta Conventional Center (JCC), Senayan, Jakarta.

“Kita optimis Indonesia Dream Wedding Festival 2020 dapat meraih sekitar Rp 300 miliar dengan total pengunjung 30 ribu orang selama tiga hari pelaksanaan,” kata Reza Paramita selaku Chief Operating Officer, Weddingku kepada wartawan di IDWF 2020, JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

 

Menurut Reza, IDWF 2020 terdapat lebih dari 160 vendor pernikahan terpercaya hadir dengan beragam ide terbaik mereka untuk pernikahan cantik dan kekinian. “Mereka yang ikut meramaikan IDWF 2020 ada sekitar 160 vendor,” jelasnya.

 

IDWF 2020, kata Reza, mengangkat tema Authenticity, yang merupakan inspirasi dari identitas autentik budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Dalam acara pernikahan, keaslian budaya dituangkan dalam rangkaian acara adat rupanya menjadi suatu kebanggaan tersendiri.

 

“Calon pengantin memiliki impian pernikahan tradisional dapat memilih vendor dan berkonsultasi dengan pakar pernikahan,” pungkas Reza sumringah.

Harga tiket masuk IDWF2020 tidak mengalami kenaikan, yakni Rp 25 ribu per pengunjung dan dapat digunakan untuk 3 hari kunjungan ke pameran.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *