HPSN 2020, Asobsi Kabupaten Tegal Libatkan Seluruh Elemen Masyarakat

KabareTegal, Slawi, (Minggu, 23/02/2020) Asobsi (Assosiasi Bank Sampah Kabupaten Tegal) bekerjasama dengan  Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal  menggelar  HPSN 2020 (Hari Peduli Sampah Nasional) yang merupakan kegiatan tahunan mereka dengan tema  “Gerakan Kabupaten Tegal Bebas Sampah 2025” atau istilah keren Asobsi Kabupaten Tegal menyebutnya G’BOSS (Golet Berkah Olih Sing Sampah).

 

Acara yang dihelat di Alun-alun Hanggawana Slawi ini bertepatan dengan Car Free Day (CFD) dengan harapan setelah acara seremonial ini Alun-alun  Hanggawana Slawi menjadi bersih,  karena biasanya setelah CFD alun-alun kebanggaan masyarakat Kabupaten Tegal tampak kumuh dan terlihat sampah berserakan dimana-mana, baik sampah dari pengunjung  maupun dari pedagang diseputar alun-alun.

Triyas Setiaji (Ketua Panitia HPSN 2020) bersama Peserta Pungut Sampah (Foto: Istimewa)

“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa lebih memperhatikan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah melalui cara-cara yang lama yaitu hanya dibuang tanpa diolah kembali”,  jelas Triyas Setiaji selaku Ketua Panitia HPSN 2020.

 

Tryas Setiaji yang juga sebagai Instruktur pada Warung Edukasi Sampah (WES) Slawi yang dikeloanya bareng rekan-rekannya di Asobsi Kabupaten Tegal, lebih jauh menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang berada di CFD Alun2 Hanggawana Slawi khususnya  dan masyarakat  secara umum bahwa sampah adalah sumber masalah dimanapun. Jika masyarakat tidak  menemukan cara lain memperlakukan sampah, maka dunia kita benar-benar dalam ancaman sampah.

 

“Oleh sebab itu mulai sekarang masyarakat harus memperlakukan sampah dengan cara baru yaitu menggunakan metode sistem 3R  (Reuse,  Recycle, dan Reduce)”,  tegas Akhmad Budi Hermanto Ketua Asobsi Kabupaten Tegal di sela-sela kegiatan Pungut Sampah.

 

Kegiatan Pungut Sampah menjadi bagian yang menarik minat pengunjung, beberapa elemen masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, komunitas peduli sampah, dan masyarakat umum ikut ambil bagian dalam aksi ini. Mereka dengan riang menyisir Alun-alun Hanggawana yang dipadati para pengunjung memunguti sampah mengggunakan peralatan seadanya dan memasukan sampah-sampah itu ke kantong plastik jumbo dari panitia yang mereka bawa.  Aksi  pungut sampah ini semacam sayembara karena hasil pungut sampah masing-masing pelaku akan ditimbang dan pemenangnya akan mendapat bingkisan menarik dari panitia. Aksi pungut sampah ini disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Tegal Sabililah Ardie usai membuka kegiatan HPSN 2020.

 

Dalam sambutannya Sabililah Ardie mengajak seluruh masyarakat untuk bisa memilah sampah mulai dari rumah dan tetap semangat “berjihad” dengan sampah demi menjaga lingkungan agar Kabupaten Tegal Merdeka Sampah 2025.

 

“Perangi sampah mulai dari lingkungan rumah. Lalu pilah sampah-sampah itu yang organik dan yang anorganik lalu kita kelola dengan cara baru mendaurulang sampah menjadi barang-barang bernilai ekonomis. Tetap semangat menjaga lingkungan agar kita Merdeka Sampah di Tahun 2025,” kata Wakil Bupati Tegal tampak begitu sangat bersemangat.

 

Selain dihadiri Wakil Bupati kegiatan HPSN 2020 ini juga mengundang beberapa OPD yang terkait di lingkungan Kabupaten Tegal. Asobsi sebagai pemrakarsa kegiatan juga mengundang seniman Kabupaten Tegal Apito Lahire dan Julis Nur Hussein untuk ikut menggugah kesadaran masyarakat terhadap penanganan sampah melalui aksi teaterikalisasi dan puisi.

Aksi Teaterikal Apito dan Julis Nur Hussein di HPSN 2020 (Foto: Istimewa)

Apito dan Julis tampil bersama dalam prime judul pentas “Dunia Sampah, Sampah Dunia”. Dimulai dengan mengajak masyarakat untuk menangani sampah di rumah maupun di lingkungan desa menggunakan cara baru sistim “3-R” untuk dijadikan budaya agar berimbas bersihnya diri dari sampah.

Aksi Teaterikal Apito dan Julis Nur Hussein di HPSN 2020 (Foto: Istimewa)

Lalu Apito tiba-tiba mengerang meratap sebagai sampah Plastik yang tergeletak dijalanan dan minta disingkirkan dan ditempatkan pada tempat yang pas pada Pemulung (Julis) agar dirinya tidak menjadi biang kesalahan. Si Pemulung lalu protes dengan wujud fisik si Plastik yang dianggapnya kaku dan tidak kekinian. Si Pemulung kemudian menyarankan si Plastik untuk bermetamorfosis dari wujud kaku ke wujud elastis agar ketika dikelola (dibakar) dapat dengan mudah bersenyawa atau terurai dengan alam (tanah), sehingga cap sebagai sampah yang alot dan bandel tak lagi melekat.

Kreasi lukisan hasil daur ulang sampah (Foto: Istimewa)

Acara HPSN 2020 ini diakhiri  dengan diskusi bareng tentang lingkungan bersama dr. Hendardi (Kadin Dinkes Kabupaten Tegal).

 

“Kami berterimakasih kepada semua pihak yang ikut terlibat pada kegiatan HPSN 2020 ini. Mudah-mudahan dengan HPSN 2020 semangat Asobsi dalam peran sertanya mengurangi sampah 30 persen di tahun 2025 sebagaimana amanat  Perpres No. 9/2017 Jaktranas merujuk Regulasi Kab. Tegal dapat tercapai,”  pungkas Triyas Setiaji sambil tersenyum senang. (Julis Nur Hussein)

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :