Stay at Home, Kadri Mohamad Dapatkan Banyak Pengalaman Baru & Culture Baru

Selalu ada hikmah di balik peristiwa apa saja, meski pun itu musibah pandemi virus corona yang terjadi sekarang ini. Demikian diyakini musisi dan advokat Kadri Mohamad yang positif thinking dalam menghadapi virus yang mematikan tersebut.

 

Dampak corona yang mengharuskan dirinya stay at home, Kadri mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru, bahkan culture baru yang semakin memudahkan dirinya dalam bekerja, seperti zoom meeting yang memang sangat praktis sekali dilakukan.

“Selama stay at home, saya dapat banyak pengalaman baru, terus terang karena work from home, saya jadi terbiasa melakukan zoom meeting, dan kemudian komunikasi semua online, “ kata Kadri Mohamad menuturkan pengalamannya selama stay at home pada masa pandemi virus corona ini, Kamis (23/4/2020).

 

Lelaki kelahiran Jakarta, 21 Februari 1963, itu lebih lanjut menerangkan dirinya sebagai musisi, ia banyak dilibatkan untuk konser-konser donasi untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker dan lain-lain itu yang bisa tinggal beli dari rumah. “Sesuatu yang menurut saya itu baru. Karena selama ini memang tidak pernah terjadi demikian, “ terang vokalis band The KadriJimmo, dan dikenal juga sebagai Singing Lawyer di kalangan netizen.

 

Kadri mengaku selama stay at home, ia jadi lebih perhatian pada keluarga, serta ia jadi lebih tahu detail suasana di rumah dan rutinitas di rumah. “Jadi saya yakin dengan corona ini, setelah nanti pandemi corona ini berakhir, after corona, yang entah kapan, orang memulai culture baru, saya kepikir nanti ke kantor tidak perlu lagi face to face, karena bisa juga meetingnya sudah terbiasa zoom meeting, skype, dan lain-lain, yang itu tentu akan membentuk culture baru dan juga mungkin model bisnis baru, “ papar penyanyi yang memulainya dari sekolah vokal, Bina Vokalia, asuhan penyanyi seriosa Pranadjaja, sekitar tahun 1974.

 

Menurut Kadri, corona itu virus yang berbahaya karena gampang menular, dan juga yang tadinya dibilang tidak mematikan, apapun sebabnya, baik karena penyakit lain sebelumnya. “Tapi yang jelas akibat dari corona ini banyak korban, sampai sekarang sudah sekitar 600 korban lebih, “ papar Kadri penuh prihatin.

 

Untuk menyikapi virus corona, Kadri pun tidak main-main, dan harus konsisten, karena kalau kita bandel, nanti akibatnya bisa kena kita atau kena orang-orang sekitar kita, dan itu yang mengerikan, karena ada yang namanya carier, yaitu orang yang belum tentu sakit tapi bisa menularkan, itu kan susah mendeteksinya. “Selain itu juga virus ini belum ada vaksinnya, dan juga penanganannya semua masih baru belajar, emergency situasi nasional, “ ucap Kadri waspada.

 

Agar tidak terhindar virus corona yang menular, Kadri menyebut stay at home. “Situasi yang memang mengharuskan kita keluar dengan melaksanakan SOP-nya pakai masker, disinfektan dan lain-lain, “ ujar Kadri penuh kepercayaan diri.

 

Pesan Kadri terhadap masyarakat agar tetap stay healthy, tetap sehat. “Kita sudah teredukasi, terinformasi cara-cara menghindarinya ya kita jalankan, sambil dinikmati saja, saya sangat menikmati situasi baru ini bersama istri dan keluarga, istri yang cantik tentunya, “ ungkapnya bangga.

 

Kadri di rumah bersama istrinya, sudah melakukan rencana reguler, seminggu atau dua minggu sekali, berbuat kebaikan dengan memberi sedekah, karena ia yakin bahwa orang tidak akan miskin karena sedekat dengan membagi sebagian rezekinya ke masyarakat sekeliling kita. “Jadi kita membagi sembako ke orang-orang sekitar rumah, yang memang memerlukan karena pekerjaan harian tidak punya uang itu sangat kasihan kalau tidak bisa makan, “ ucap Kadri penuh iba.

 

Kadri menyampaikan dirinya mesti menanamkan rasa kebersamaan ini dengan saling membantu supaya tidak chaos karena kalau kita baik ke sekeliling ya orang lain akan baik juga sama kita. “Berdasarkan itu menghadapi bulan puasa atau lebaran, kita pesan ke teman-teman yang jualan dan yang memang memerlukan, misalnya, orang-orang yang menjual parcel yang kelihatannya tidak kekurangan uang, saya lebih memilih membantu teman yang memang sangat membutuhkan, suatu hal yang tepat kita jalankan saling membantu masyarakat,”

 

Penanganan pemerintah dalam menangani pandemi corona ini, menururt Kadri sudah baik, karena ia percaya tidak ada yang terbaik, karena semua negara, baik itu negara maju seperti Amerika ternyata juga yang paling banyak korbannya, juga di negera-negara di Eropa. “Adapun, di Indonesia keputusan tidak lock down itu sudah bagus, karena kalau total lockdown orang akan kelaparan di rumahnya dan mungkin akan terjadi penjarahan, dan lain-lain. Lockdown parsial atau pembatasan parsial, yang ditetapkan sekarang lebih bagus, hanya saja tenaga medis kasihan harus kita support supaya mereka sendiri tidak menjadi korban, “ ujar Kadri menegaskan.

 

Perihal penanganan pandemi dampak corona, Kadri memercayakan dan menyerahkan pada orang-orang pintar yang sudah memikirkan dengan segala macam aspek. “Baik itu, aspek keamanan, aspek kesehatan, aspek secara ekonomi dan lain-lain, “ pungkas Kadri sumringah.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :