Evie Ayu Akui Diri PAPPRI Sejati

KabareTegal – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) DKI Jakarta mengadakan acara ‘Final Lomba Menyanyi Lagu Perjuangan 2022’.

 

Dari jajaran Panitia ‘Final Lomba Menyanyi Lagu Perjuangan 2022’, tampak ada sosok penyanyi cantik jelita Evie Ayu yang begitu sangat sibuk mengatur jalannya acara.

Ia juga menjadi pembawa acara yang piawai mampu mengawal dengan baik acara final yang begitu seru dengan menampilkan 24 finalis lomba tersebut yang berlaga menjadi pemenang.

 

“Aku di DPD PAPPRI DKI Jakarta di bidang kelembagaan, “ kata Evie Ayu kepada wartawan di sela-sela acara ‘Final Lomba Menyanyi Lagu Perjuangan 2022 di Theater Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2022).

 

Lebih lanjut, penyanyi cantik jelita itu menerangkan, bahwa bidang kelembagaan tugasnya adalah bersosialisasi ke semua lembaga instansi yang ada di pemerintahan dan juga perusahaan-perusahaan yang bisa kerjasama dengan PAPPRI. “Tidak menutup kemungkinan kita bisa juga eksplor dengan luar negeri, tapi kalau di luar negeri kan sudah ada DPP jadi kita tetap berada di bawah DPP, “ terangnya.

 

Menurut Evie, awal dirinya ingin bergabung dengan PAPPRI sejak 1992 saat dirinya masih sekolah di SMA Sumbangsih Jakarta. “Tahun 1994, saya baru mengeluarkan album perdana ‘Jangan Duakan Cintaku’, jadi tahun 1992 belum boleh masuk PAPPRI karena saya belum punya album rekaman karena syaratnya saat itu untuk menjadi anggota PAPPRI harus punya album rekaman, “ ungkapnya mantap.

 

Evie menyampaikan, PAPPRI sebagai wadah artis penyanyi yang sudah punya rekaman. “Dulu syarat untuk masuk PAPPRI harus punya album rekaman, minimal satu album rekaman, tapi sekarang tidak seperti itu, siapa pun yang notabene penyanyi boleh bergabung dengan PAPPRI, “ tegasnya

 

Tahun 1997, kata Evie, ia baru dilirik PAPPRI untuk terjun sebagai menjadi pengurus. “Tugasnya memperkenalkan PAPPRI ke masyarakat dan juga membesarkan PAPPRI, dimana pada waktu itu baru ada DPP, tapi sekarang sudah ada tiga pintu, yaitu DPP, DPD dan DPC, “ bebernya.

 

Evie menyebut anggota PAPPRI sudah banyak sekali sampai ribuan orang. “Para anggotanya berprofesi artis penyanyi, pencipta lagu dan pemusik, “ paparnya,

 

Organisasi dibuat tentu bermanfaat bagi pengurus dan anggotanya. Begitu juga dengan PAPPRI. “Di PAPPRI, banyak sekali manfaatnya, kita bisa terus berkiprah menjadi artis yang benar-benar dipercaya oleh pemerintah karena PAPPRI bekerjasama dengan pemerintah. PAPPRI bukan hanya nasional, bahkan sekarang sudah internasional, “ ucao Evie bangga.

 

Saat ditanya apa suka dukanya selama bergabung dengan PAPPRI? Dengan tenang, Evie memberikan jawaban, “Banyak sukaduka selama bergabung dengan PAPPRI, seperti di antarnya, kita keliling dengan Dharma Oratmangun ke berbagai daerah seluruh Indonesia.”

 

Evie menyampaikan pengalaman yang paling berkesan selama bergabung dengan PAPPRI. “Ketika saya bersosialisai di Lombok yang waktu itu PAPPRI dipimpin Dharma Oratmangun, penyanyi, pencipta lagu dan produser musik, yang pernah menjadi Juara I Festival Musik Pop Indonesia,“ ujarnya.

 

“Saya adalah PAPPRI sejati, “ tegas Evie penuh percaya diri.

 

Evie menekankan dirinya selama bergabung dengan PAPPRI. “Saya mempunyai lebih banyak link dan ketika saya terjun nyanyi, mereka tahu kalau saya juga seorang organisator, mereka lebih respect, “ pungkas Evie Ayu sumringah.

 

Acara ini dihadiri antara lain, Brigjen TNI AD, Akhmad Tamim Mustofa sebagai pembina DPD PAPPRI DKI Jakarta, Dwiki Dharmawan (Sekjend DPP PAPPRI), Eliana Ayu Soraya (Wakil Ketua Umum – Bidang External DPP PAPPRI), Hj A.Ani Nurhani, S.E (Ketua DPD PAPPRI DKI Jakarta), jajaran pengurus DPD PAPPRI DKI Jakarta, tamu undangan, dan lain-lain. ***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :