Film ‘Coto Vs Konro’ Tayang Mulai Kamis 6 Februari.2025 di Bioskop

Kabaretegal – Indonesia tentu bangga dengan sutradara ‘Sahabat Anak’ Irham Acho Bahtiar yang sedang mempersiapkan film drama musikal anak berjudul ‘Sahabat Anak bersama Kak Seto’.

Adapun, film ‘Coto Vs Konro’ menjadi karya inspiratif sutradara berdarah Bugis-Tolaki yang telah sukses dalam mengangkat tema komedi dalam film-filmnya, kini kembali hadir dengan karya terbarunya yang unik berjudul ‘Coto Vs Konro’.

Film ini mempersembahkan sebuah cerita drama komedi yang berlatar belakang dunia kuliner, khususnya makanan khas Bugis Makassar, yaitu Coto dan Konro tentu saja setelah sebelumnya juga ada film Mosonggi, buatannya yang mengangkat makanan khas masyarakat Sultra.

“Saya ingin mengangkat tema-tema sederhana yang biasa kita lihat di lingkungan sehari-hari. Bagaimana hal-hal sepele kadang menjadi sesuatu yang heboh dalam dua keluarga beda pendapat layaknya Coto dan Konro yang beda resep dan proses pengolahannya meskipun berasal dari bahan yang sama yakni Daging,” ucapnya saat mendampingi Kak Seto dan Bunda Arifatul dalam Pencanangan Wujudkan Film Anak & Keluarga, beberapa waktu yang lalu.

Berbeda dengan kebanyakan film nasional yang mengandalkan artis ternama untuk menarik minat penonton, film ‘Coto Vs Konro’ menghadirkan daya tarik berbeda dengan menghadirkan talenta baru dalam industri perfilman nasional.

Film ini hadir dengan mengusung dua hidangan khas Bugis yang sudah dikenal di seluruh penjuru Nusantara dengan latar kisah dua keluarga yang tayang di awal bulan cinta, Februari 2025

{“remix_data”:[],”remix_entry_point”:”challenges”,”source_tags”:[],”origin”:”unknown”,”total_draw_time”:0,”total_draw_actions”:0,”layers_used”:0,”brushes_used”:0,”photos_added”:0,”total_editor_actions”:{},”tools_used”:{“transform”:1},”is_sticker”:false,”edited_since_last_sticker_save”:true,”containsFTESticker”:false}
Irham Acho Bahtiar, yang kerap disapa Acho, dikenal sebagai sutradara yang senang mengangkat tema-tema kearifan lokal khas Indonesia Timur, salah satunya film komedi berjudul ‘Epen Cupen the Movie’ (2015) yang sudah tayang di Netflix dengan judul ‘Papua in Love’.

Ada juga film ‘1 Tungku 3 Batu’ yang baru-baru ini meraih Honorable Mention dalam International Film Festival di Amsterdam yang akan ditayangkan juga tahun depan selain ‘Lintrik’ sebuah Thriller Horor yang masih menanti tanggal tayang.

Sementara itu, film ‘Coto Vs Konro’ yang sudah meraih tanggal tayang Kamis, 5 Februari 2025 mengawali karya tahun depan yang diproduksi oleh Duta Cahaya Utama (DCU) bekerja sama dengan rumah produksinya sendiri, Rumah Semut Film.

Dari rilis.sebelumnya film ini syuting selama sekitar 20 hari di Kota Makassar dan telah mendapatkan Surat Tanda Lolos Sensor (STLS) dari Lembaga Sensor Film (LSF) dengan kategori usia 13 tahun ke atas.

Acho selalu sutradara menegaskan pentingnya talenta lokal diberi kesempatan dalam produksi film ini sehingga nantinya bisa menasional. Dia berhasil mendapatkan berbagai talenta asli Sulawesi, terutama beberapa komedian yang sudah terkenal di Nasional seperti Zakaribo, Musdalifah, Ichal Kate, Anjas Chambank, Adit Triyuda, Nielam Amir, Pieter Ell, dan penyanyi jebolan Akademi dangdut Aty Kodong.

Penampilan dua pemeran utama, yakni Luthfi Sato dan Awaluddin Tahir (almarhum) juga disorot karena dinilai mampu membuktikan bahwa kualitas akting bukan hanya milik pemain muda.

Acho menyebut bahwa film ‘Coto Vs Konro’ tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki pesan inspiratif yang tersirat dan mudah dipahami oleh penonton dengan ringan karena relate dengan keseharian. Film ini berbalut pesan-pesan moral tersebut dalam ceritanya, yang sebaiknya dinikmati langsung oleh penonton dan setelah itu pastinya akan tergiur menyantap Coto dan Konro.

 

Sinopsis

Film ini berkisah tentang warung ‘Coto Haji Matto’ milik Haji Matto (Luthfi Sato) yang terkenal dengan resep Coto dari nenek moyangnya yang tak ada tandingan.

Suatu hari, datanglah Daeng Sangkala (Awaluddin Tahir) dengan niat membeli dan mengembangkan warung Coto Haji Matto menjadi bisnis waralaba yang besar.

Haji Matto yang idealis menolak tawaran tersebut dengan keras. Daeng Sangkala kemudian membuka restoran makanan Konro khas Makassar bernama ‘Konro Daeng Sangkala’ yang letaknya berhadapan langsung dengan warung Haji Matto.

Menerapkan strategi promosi yang gencar dan pelayanan maksimal dengan merekrut Rustam (Pieter Ell) sebagai seorang manajer dan konsultan yang berpengalaman meski sedikit licik, lama kelamaan manuver Konro Daeng Sangkala berhasil membuat pelanggan setia Haji Matto berpindah ke Daeng Sangkala.

Perseteruan antara kedua warung tersebut semakin memanas, terlebih hubungan kedua anak mereka yakni Rizal (Adit Triyuda) dan Sara (Nielam Amir) justru semakin dekat pastinya akan bikin kesengsem di ‘Bulan Cinta’ Februari 2025. Meskipun film ini bukan menitik beratkan pada kisah percintaan melainkan pada drama keluarganya.

 

“Jika bisanya kita melihat di mana ada warung konro biasanya juga ada menu cotonya, begitupun sebaliknya. Namun di film ‘Coto Vs Konro’ kedua menu tersebut akan sulit bersatu. Kenapa? Dan apakah nantinya bisa dipersatukan? Ya nontonlah filmnya untuk mengetahuinya,” papar Acho sembari memperlihatkan official poster film ‘Coto Vs Konro’ dengan tanggal tayang, 6 Februari 2025.***

 

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :