STRO, layanan streaming asli Indonesia yang berbasis VOD, kembali merilis konten originalnya. Kali ini miniseri berjudul Kalis. Sebuah miniseri yang kehidupan pelacuran yang dramatis dan puitis.
Sarjono Sutrisno, produser eksekutif Kalis, mempercayakan penggarapan miniseri ini pada sutradara Agus Hermansyah Mawardy alias Agus Pestol, yang sebelumnya menggarap Valentine, Noni Belanda, Halusinada – Satusatu Vol.1 dan Wening yang juga ditayangkan di STRO.
Agus menjanjikan miniseri ini menjanjikan pendekatan berbeda dalam melihat pelacur atau praktik prostitusi. “Serial ini bercerita tentang jeritan seorang perempuan bernama Kalis yang berprofesi sebagai pelacur,” kata Agus dalam exlusive press conference and special screening miniseri ‘Kalis’, Selasa (25/8/2020).
Lebih lanjut, Agus menerangkan, ide cerita dari dirinya, yang terinspirasi dari sebuah lagu, puisi dan buku-buku yang pernah gue baca sekitar pelacuran. “Terus saya kumpulkan kata-kata dan saya serahkan ke penulis bernama Rita D dan ia kembangkan dalam skenario hingga menjadi apa yang nanti bisa kita tonton,” terang Agus.
Agus tak menampik jika filmnya bercerita tentang feminisme. Lalu pertanyaannya bagaimana seorang perempuan memandang profesi pelacur tersebut? “Di film ini ada teriakan yang tidak pernah terdengar oleh kita di balik tembok yang bernuasa merah itu. Air mata yang gak pernah kita sadari kalau itu adalah doa-doa mereka,” ungkap Agus mantap.
“Gelap film ini memang termasuk pada setiap karakter pemain, karena memang seperti itu kehidupan malam,” imbuh Agus.
Karenanya ketika menonton film ini, Agus meminta menonton dengan jiwa yang terbuka.
“Bukan untuk menyudutkan sebuah profesi. Tidak sama sekali, tidak pula menyalahkan siapa-siapa. Film ini hanya mengalir, dan anda dapat menyimpulkannya setelah selesai menontonnya,” tegas Agus.
Menurut Agus, Kalis, berbicara tentang banyak hal. “Yakni keluarga, persahabatan, kekerasan seksual, pelecehan seksual, pengkhianatan, penderitaan, pembunuhan, dan juga keTuhanan,” pungkas Agus.
Miniseri yang skenarionya ditulis Rita D dan diproduseri Devi Monica ini berkisah tentang kehidupan Kalis atau Alisia yang terjun ke dunia pelacuran demi menghidupi anaknya. Kalis terpaksa menjalani profesinya sebagai akibat kesalahan masa mudanya. Kalis muda pernah hamil di luar nikah, diusir keluarganya, hingga harus bertahan hidup di jalanan. Profesi pilihan Kalis ini ternyata jauh dari kata mudah seperti yang orang bayangkan. Namun Kalis tetap bertahan.
Kalis diceritakan dengan konsep realis agar penonton bisa ikut merasakan, melihat dan mendengar jeritan-jeritan di balik tembok prostitusi secara lebih dekat dan nyata. Betapa para pekerja seks komersial juga rentan menerima perlakuan, kekerasan dan penyimpangan-penyimpangan lainnya demi rupiah dari para pelanggan.
Kalis juga ingin menggambarkan pengaruh besar orang tua pada karakter dan masa depan anak-anaknya melalui perbandingan Kalis yang dibuang dan anak Kalis. Anak Kalis yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang orang tua meskipun profesi ibunya adalah pekerja seks komersial.
Miniseri Kalis ini dibintangi Reynavenzka Deyandra (sebagai Kalis/Alisia), Avan Sanjaya (Jajang), Cantiknya (Dede), Mando GW (Gilang) dan Devina Mamboa (Teman Alisia) serta aktor gaek Egy Fadly (ayah Kalis).
Dua Pakusadewo juga dilibatkan di miniseri Kalis, yaitu Nagra Kautsar Pakusadewo yang memerankan Alex dan Tyo Pakusadewo sebagai Napoleon.
“Kalis” bisa disaksikan di STRO setelah mengunduh aplikasinya di Google Playstore atau Apple Appstore, atau mengunjungi www.stro.tv dan berlangganan Rp 10.000 sebulan selama masa promosi.