Wearstatuquo Perkenalkan Resort Wear Style di Indonesia

Resort wear mulanya dipasarkan oleh toko-toko high end dan dirancang khusus untuk para pencinta fashion saat berlibur. Masih jarangnya pelaku fashion di tahun 2012 yang memperkenalkan style resort wear, membuat Vanessa, Denisa, dan Janet Prasetio mendirikan Wearstatuquo.

 

Berawal dari memenuhi keinginan mereka hingga akhirnya menjadi besar seperti saat ini, delapan tahun merupakan perjalanan yang panjang untuk tetap konsisten memberikan design-design yang terbaik untuk para konsumen. Wearstatusquo kini menjadi platform belanja online yang identik dengan style resort wear, memberikan berbagai macam design hingga 40 brand lokal di dalamnya.

 

“Idealistik kami bertiga dalam berpakaian membuahkan hasil menjadi bisnis yang semakin berkembang. Tentunya kami akan terus berinovasi dari awal mula swimwear dan juga resort style saat ini kami akan  mulai memberikan pilihan produk yang lebih beragam lagi,” kata  Vanessa selaku Founder dari Wearstatuquo, Jakarta, Senin (31/8/2020)

 

Selama masa pandem, Wearstatuquo melakukan program Consumer Social Responsibility (CSR) dengan menyumbangkan 10% dari hasil penjualan untuk membeli APD.

“Kami yakin di masa pandemi banyak orang yang ingin turut serta membantu para tenaga medis. CSR menjadi salah satu bentuk kepedulian kami, dimana menjembatani para konsumen kami cukup dengan membeli produk kami berarti ikut menyumbang dana dalam pembelian APD di bulan April lalu,” ungkap Vanessa.

 

Wearstatuquo juga tidak ketinggalan memproduksi masker yang tentunya fashionable guna membantu program pemerintah dalam gerakan menggunakan masker. Untuk melihat beragam produknya, Anda bisa langsung cek di wearstatuquo.com.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan, ini lahir 27 Mei 1971 di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah. Tinggal di Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Puisi-puisinya masuk sekitar 80 buku antologi komunal (1994-2025). Buku antologi puisi tunggalnya; Penyeberangan ke Masa Depan (Yayasan Sastra Gading, 1997), Cakrawala Menjelang (Yayasan Aksara Indonesia, 2000), Memo Kemanusiaan (Balai Pustaka, 2022). Novelnya: Jejak Gelisah (2005) diterbitkan Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo, Gramedia Group), Chemistry (Bubble Books, 2018), Pocinta (Prabu21, 2021). Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain. Karya-karyanya sudah banyak dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana. Memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999) dan Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana "100 Tahun Chairil Anwar" (2022).

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *