Yayasan Teater Qi Tegal telah sukses menggelar Festival Teatrikalisasi Puisi Sapardi Djoko Damono. Sebuah festival yang dasar diselenggarakannya adalah potensi kalangan murid-murid SMA dalam berteater dan ketertarikan mereka dalam dunia sastra, namun, tak kaya dengan wadah untuk mengembangkannya.
Sapardi Djoko Darmono adalah Sastrawan Indonesia, melalui berbagai puisinya yang sederhana namun penuh dengan makna kehidupan. Beberapa diantaranya sangat popular, baik dikalangan sastrawan maupun para kaum millennial sekalipun.
“Oleh karena itu, momentum ini juga sekaligus ditujukan untuk mengenang dan mengapresiasi mendiang Sapardi Djoko Damono atas kredibilitas beliau yang selalu hidup bagi penerus dan pecinta sastra di Indonesia, beserta upaya untuk mengenali dan menggali kembali karya-karyanya, “ kata Rudi Iteng, Pembina Teater Qi
Adapun, lanjut Rudi, tujuan Festival Teatrikalisasi Puisi Sapardi Djoko Damono diantaranya membangun komunitas dan ruang apresiasi teaterikal-puisi khususnya di kalangan Pelajar SMA Sederajat, mengenang sekaligus mengenal lebih jauh karya Sapardi Djoko Damono, menjaga dan mengembangkan semangat sastra khususnya teater di kalangan remaja, serta sebagai media belajar tentang profesionalisme di kalangan anggota teater.
“Sasaran Festival Teatrikalisasi Puisi Sapardi Djoko Damono adalah terselenggaranya festival yang akan diikuti oleh para peserta pelajar SMA/SMK/MA sederajat di tingkat Jawa Tengah dan DIY untuk menampilkan dan mengembangkan potensi dalam hal seni sastra dan seni teater yang digabungkan menjadi teatrikalisasi puisi, “ ungkap Rudi Iteng mantap.
Kegiatan Festival Teatrikalisasi Puisi Sapardi Djoko Damono diselenggarakan oleh Yayasan Teater Qi yang didukung Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, diselenggarakan di Taman Budaya Tegal tanggal 20-21 November 2020. pembukaan pada tanggal 20 November 2020 pukul 16.00 dihadiri Ditjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang diwakili Drs. Pandu Wijaya Saputra, Walikota Tegal yang Diwakili Dra. Sri Hartati, Dewan Kesenian Kota Tegal yang diwakili Bontot Sukandar sekaligus kurator.
Koordinator acara Prakas menyampaikan Festival ini diikuti oleh 28 peserta dari berbagai daerah yang ada di Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta hingga terseleksi -10 Finalis terbaik pilihan kurator yaitu (SMAN 1 Kota Tegal, SMK Muhammadiyah Kramat Kabupaten Tegal, MA Salafiyah Pemalang, SMKN 4 Kendal, MAN 1 Brebes, MA Pondok Pabelan Magelang, SMAN 3 Temanggung, SMAN 1 Sleman, SMKN Nargoyoso Karanganyar, SMAN 5 Purworejo) yang dinilai oleh ketiga Dewan Juri diantaranya: Sosiawan Leak (Solo), Asa Jatmiko (Kudus) dan Rukman Rosadi (Yogya).
Adapun Tuko Maulida selaku ketua Panitia Festival Teatrikalisasi Puisi Sapardi Djoko Damono, menyampaikan, acara ini dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Dinas Kesehatan Kota Tegal dengan membagikan PHBS-Kit (Masker, Hand Sanitizer dan Face Shield) serta Rapid Test untuk seluruh panitia, juri dan peserta.
“Di dalam gedung hanya panitia dengan satu persatu secara bergantian peserta menunjukkan karya pada juri dan live Streaming dikanal youtube teater Qi, sehingga tidak ada penonton didalam gedung Teater Arena Taman Budaya Tegal, “ kata Tuko.
Pada akhir penutupan dan penghargaan (21-11-2020) juri memutuskan Penyaji Terbaik 1 diberikan pada MA Pondok Pabelan Magelang, Penyaji terbaik 2 SMKN 4 Kendal, Penyaji Terbaik 3 SMAN 1 Kota Tegal, Penyaji Favorit SMAN 1 Sleman, Pemain terbaik SMK Muhammadiyah Kramat Kabupaten Tegal dan MA Salafiyah Pemalang, sedangkan Sutradara terbaik diberikan Munir MA Pondok Pabelan Magelang
“Alhamdulillah, acaranya berjalan sukses dan lancar, “ pungkas Tuko Maulida sumringah.