Bidan Kartini Senantiasa Ingatkan Masyarakat Pentingnya Jaga Kesehatan

KabareTegal – Kesehatan memang sangatlah penting. Sayangnya, masyarakat kita seringkali abai, bahkan cenderung tidak mengindahkannya. Masyarakat tampak banyak yang hidup sesuka hati tidak memerhatikan kesehatan. Kalau sudah sakit, barulan menyadari akan pentingnya kesehatan. Untuk itu, Bidan Kartini senantiasa mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.

 

Sudah 20 tahun lebih, Bidan Kartini berdinas di desa Jatibogor yang tentunya sudah sangat dekat dengan masyarakat desa Jatibogor. Bidan Kartini mengakui desa Jatibogor memang sudah menjadi bagian dari hidupnya.

“Minat menjadi bidan awalnya dari kakak yang telah menjadi bidan lebih dulu. Karena profesi bidan di samping bisa menolong sesama juga untuk masa depan lebih menjanjikan. Tapi yang terpenting, bagi saya, bidan adalah pekerjaan yang mulia, “ kata Bidan Kartini kepada KabareTegal, Selasa (14/1/2020).

 

Bidan yang bertugas di Dinas Kesehatan Kab. Tegal itu lebih lanjut membeberkan cita-citanya yang sebenarnya. “Cita-citaku  dari kecil sebenarnya menjadi polwan, tapi Bapak tidak setuju karena katanya pendidikan polwan terlalu keras, “ beber bidan jebolan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Pekajangan, Pekalongan.

“Di samping bidan, saya juga pengin menjadi dosen sesuai bidangnya,” imbuhnya penuh percaya diri.

 

Menurut Bidan Kartini, tantangan menjadi bidan, yaitu kesadaran masyarakat tentang arti kesehatan itu masih kurang. “Maka dari itu, sebagai seorang bidan saya harus sabar untuk memberi pengertian akan pentingnya kesehatan, “ ungkapnya mantap.

Saat ditanya apa pengalaman sebagai bidan yang paling berkesan. Dengan tenang, Bidan Kartini memberikan jawaban, “Ketika menangani pasien yang mengalami kesulitan tapi akhirnya berhasil untuk menanganinya, “

 

Adapun, suka-dukanya sebagai seorang bidan, menurut Bidan Kartini, sukanya ketika berhasil dalam penanganan persalinan dan masalah kesehatan lainya. “Dukanya ketika ada kesulitan tentang kesehatan yang menimpa warga tapi kesadaran warga kurang merespon. Intinya perlu adanya kerjasama yang baik dari team kesehatan dan masyarakat serta ada dukungan dari aparatur desa, “ ucapnya.

 

Harapan Bidan Kartini dalam dunia perbidanan. “Semua masyarakat dapat terlayani atau terpasilitasi akan kesehatan tanpa terkecuali, “ tuturnya penuh percaya diri.

Menurut Bidan Kartini, karakter masyarakat desa Jatibogor  begitu kompleks karena masing-masing desa punya pola pikir yang berbeda juga. Disamping faktor pensisikan juga sangat berpengaruh. “Selama 20 tahun lebih berdinas di desa Jatibogor tentunya sudah sangat dekat dengan masyarakat desa Jatibogor karena sudah menjadi bagian dari hidup saya masyarakat Jatibogor, “ ujarnya.

 

Bidan Kartini memandang dan menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di desa Jatibogor. “Kita harus bisa menempatkan posisi sebagai bidan desa, harus bisa membaur dari berbagai karakter masyarakat Jatibogor, “ tegasnya.

 

Harapan Bidan Kartini terhadap desa Jatibogor untuk 10 tahun ke depan. “Semoga masyarakat Jatibogor semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan bisa mencegah timbulnya penyakit seperti AIDS dan berbagai penyakit lainnya, “ pungkas Bidan Kartini sumringah.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :