Kita tentu patut bangga pada Wuryanano, sosok inspiratif yang tetap penuh semangat memotivasi masyarakat kita dengan gagasannya dalam Membangun Bisnis Mulia. Idenya brilian, pikirannya jernih dan sikapnya yang selalu optimis memang patut menjadi teladan.
Wuryanano selalu punya harapan bahwa seluruh masyarakat kita bisa menikmati kehidupan yang sejahtera dan membahagiakan, tidak ada huru-hara apa pun di negeri tumpah darah Indonesia ini.
“Sebelum memulai bisnis sendiri, saya pernah sekitar satu tahun bekerja di sebuah perusahaan. Ketika itu saya seringkali melihat bos perusahaan kok maunya menang sendiri, dan bersikap seenaknya sendiri, terkesan tak ada rasa tanggung jawab terhadap para konsumen maupun para karyawannya. Pokoknya yang penting produk laku terjual, namun setelah terjual, jika ada komplain dari konsumen, tak pernah mau memberikan solusinya, bagaimana membuat konsumennya bisa menerima, dan akhirnya karyawan yang kena dampaknya tanpa pernah tahu bagaimana memberikan solusi atas komplain dari konsumennya, “ kata Mr. Wuryanano menuturkan awal punya gagasan untuk Membangun Bisnis Mulia, kepada KabareTegal, Senin (27/1/2020).
Pemilik nama lengkap Raden Mas Panji Wuryanano ini lebih lanjut menerangkan, bahwa para karyawan pun tak pernah diberikan job description secara jelas, sehingga seringkali diantara terjadi kesalahpahaman dalam menjalankan tugasnya, dan timbul persaingan secara tidak sehat dalam kerja. Antara karyawan satu dengan lainnya, seakan berlomba untuk menjilat atasannya hingga bos perusahaan. “Itulah awal yang membuat saya mengundurkan diri, dan memulai bisnis sendiri, “ terang dokter hewan, alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya diwisuda tahun 1989, yang tidak pernah membuka praktek klinik ini.
Menurut Wuryanano, gagasan membangun bisnis mulia muncul saat dirinya kerja ikut orang lain. Aktivitasnya tersebut, ia rangkai dan lakukan di sela-sela waktu luang dalam menjalankan bisnisnya. “Konsultan Keluarga Harmonis-Sejahtera secara khusus hanya saya lakukan selama satu tahun saja, itu karena secara tak diduga, mereka yang bermasalah dalam membina keluarganya, melihat saya dan istri saya selalu berdua dimana pun berada. Ada saya, pasti di situ ada istri saya. Bahkan bbrp keluarga dengan background psikolog pun pernah minta bantuan saya, bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah di dalam keluarganya, “ beber suami dari Christine Wu, dan ayah dua anak, Riyadh Ramadhan dan Rafidh Rabbani.
Sebagai Konsultan dan Pelatih Bisnis UKM, Wuryanano melakukan banyak hal hingga sekarang, karena saya ingin para pelaku bisnis UKM ini bisa naik kelas, lebih sukses dan bisa menikmati kehidupannya secara lebih baik.
“Menjadi motivator dan public speaker di panggung-panggung seminar, karena saya diundang untuk memberikan materi buat meningkatkan kualitas hidup banyak orang lewat seminar-seminar pengembangan diri, “ paparnya.
Life Coach & Business Coach adalah satu kesatuan ketika Wuryanano dikontrak oleh orang atau pun institusi untuk melatih mereka, bagaimana mengembangkan bisnis dan kehidupan mereka secara lebih baik, maju melesat secara bahagia.
“Nah, menjadi penulis buku itu untuk pelampiasan hobi saya saja, yang sekiranya itu juga dapat memberikan manfaat bagi banyak orang yang membacanya. Jadi, saya bukanlah penulis yg memang bisnisnya di bidang penulisan buku. Saya tetap menjalankan bisnis saya di bidang perdagangan umum dan properti, “ ucap Wuryanano tampak begitu sangat bersemangat.
“Gagasan saya lainnya, yang belum terwujud adalah mendirikan Yayasan Panti Asuhan dan Anak Terlantar, “ imbuhnya penuh harapan.
Wuryanano menyampaikan dukungan keluarga pada dirinya untuk mewujudkan gagasan Membangun Bisnis Mulia. “Istri dan anak-anak saya selalu mendukung saya, “ tuturnya penuh rasa syukur.
Dalam menjalankan bisnis, Wuryanano selalu berupaya sebaik mungkin untuk memberikan contoh teladan kepada para karyawan maupun konsumennya, bagaimana berpikir dan bersikap secara mulia, menggunakan hati nurani dan logika. “Itu semua menurut saya sangat berkesan, apalagi ketika melihat mereka semua menjadi pribadi-pribadi baik dan menularkan sikap baik ke lingkungan tempat tinggalnya, “ ungkapnya bangga.
Menjalani sebuah pekerjaan tentu ada suka-dukanya. Demikian juga dengan Wuryanano dalam Membangun Bisnis Mulia. “Lebih banyak sukanya. Dukanya hanya jika karena perjalanan waktu, ada karyawan saya yang berubah menjadi tidak baik, dan dengan terpaksa saya harus memecatnya, “ tegas Wuryanano.
Harapan Wuryanano, bisnisnya dilanjutkan oleh anak-anaknya, secara lebih baik lagi. “Dan itu sejak tahun 2019, sudah dilakukan oleh anak-anak saya secara lebih baik. Karena mereka masih muda dengan pola pikir yang lebih maju lagi, “ ungkap Wuryanano bangga.
“Saya pun diminta oleh anak-anaknya untuk pensiun dan bersantai saja. Sekarang, aktivitas saya lebih untuk berbagi pengalaman hidup saya, meskipun itu ternyata tetap saja juga menghasilkan uang hahaha. Alhamdulillah, “ imbuh Wuryanano bersyukur.
Wuryanano selalu punya harapan bahwa seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati kehidupan yang sejahtera dan membahagiakan, tidak ada huru-hara apa pun di negeri tumpah darah Indonesia ini. “Semoga harapan saya ini bisa terwujud, “ kata Wuryanano penuh harapan.
Karakter masyarakat secara keseluruhan, bagi Wuryanano, hanya melihatnya dari beragam berita yang muncul, terkesan masih jauh dari harapannya.
“Namun, masyarakat yang sering saya temui, melalui aktivitas saya, sebagai motivator dan pembicara publik, seluruhnya memberikan kesan bahwa mereka telah menjalani kehidupan bahagia dan sejahtera, “ tegas owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College ini.
Adapun, impian dan harapan Wuryanano terhadap Indonesia untuk 10 tahun ke depan, tentunya ia tetap berharap, Indonesia ini benar-benar bisa menjadi negara yang adil dan makmur. “Seluruh rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera dan bahagia. Semoga saja itu bisa dicapai dalam rentang waktu 10 tahun ke depan. Aamiin, “ pungkas Wuryanano sumringah.
Wuryanano, dari nama Jawa yang disandangnya, berasal dari kata Wurya yang berarti Luhur Budi Pekerti dan Nano, kependekan dari Nayono, yang artinya Besi Baja. Makna keseluruhannya adalah orang yang memiliki budi pekerti luhur dan bermental kuat laksana besi baja.
Selain nama Jawa, Mr. Wuryanano memiliki nama Mandarin, yaitu Wu Yang Niu, pemberian Orang Tua Asuh dari Etnis Tionghoa, anggota PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia).
Nama Mandarin, Wu Yang Niu ini mempunyai arti: Seorang yang punya pendirian teguh dan keras pantang menyerah, tetapi juga memiliki kelembutan hati dan bijaksana.