Aktif Main Youtube, Yessy Gusman Selalu Sisipkan Unsur Pendidikan

KabareTegal, Jakarta – Yessy Gusman, bintang film yang terkenal di era akhir tahun 1970-an sampai 1980-an, kini aktif main youtube. Dalam youtube yang dikerjakan bersama dengan anak dan keponakannya itu, ia selalu menyisipkan unsur pendidikan.

 

Nara sumber di youtube Yessy Gusman, kebanyakan orang-orang perfilman, baik produser, pemain, sutradara, maupun pekerja-pekerja teknis lainnya yang berkaitan dengan film tersebut. “Ke depannya, saya ingin lebih meluaskan kepada teman-teman seniman lain di luar film, seperti penyanyi, atau seniman lainnya, yang mungkin punya pengalaman menarik dan yang juga punya hubungan dengan dirinya sehingga bisa dibuat kisah menarik di youtube.

“Sebetulnya awalnya karena saya banyak kerja di rumah dan anak-anak juga sekolah di rumah jadi kita mulai melakukan kegiatan-kegiatan kreatif. Nah pada waktu itu Rano datang ke rumah bikin youtube-nya Rano, kemudian Rano bilang ke anak saya untuk membuatkan youtube saya jadilah kita mulai bikin youtube sendiri, “ kata Yessy Gusman menuturkan awal tertarik bikin tayangan youtube, Rabu (23/12/2020).

 

Lebih lanjut, perempuan kelahiran Jakarta, 21 Juli 1962 itu menerangkan dirinya menemukan album-album lama jadi lalu terpikir youtube salah satu album juga dalam bentuk digtal yang bisa dinikmati oleh lebih banyak orang. “Karena awalnya youtube saya berkisah tentang pembahasan film-film saya, tapi bukan filmnya, melainkan kisah-kisah di balik pembuatan film tersebut, “ terang pemilik nama lengkap Yasmine Yuliantina Yessy Gusman ini.

 

Menurut Bunda Yessy, sapaan akrabnya, pada dasarnya ia suka bermain peran, dan dengan dibuatnya youtube agar menarik dan untuk anaknya juga jadi tertarik karena kebetulan dia sekolah di bidang art bikin komik. “Kemudian dibantu dua orang keponakan yang sering main ke rumah sehingga kita membentuk tim kecil, walaupun bukan dari latar belakang pendidikan film, jadi kita mempelajarinya dari google, “ ungkap bintang film yang terkenal di era akhir tahun 1970-an sampai 1980-an. Namanya mulai dikenal lewat film ‘Gita Cinta Dari SMA’ (1979) yang dibintanginya bersama Rano Karno.

 

Bunda Yessy menyampaikan, nara sumber di youtubenya, baik produser, pemain, sutradara, maupun pekerja-pekerja teknis lainnya yang berkaitan dengan film tersebut. “Ke depannya, saya ingin lebih meluaskan kepada teman-teman seniman lain di luar film, seperti penyanyi, atau seniman lainnya, yang mungkin punya pengalaman menarik dan yang juga punya hubungan dengan saya sehingga bisa dibuat kisah menarik di youtube, “ beber peraih gelar BA dengan predikat cum laude di University of San Fransisco; M.B.A di Golden Gate University of San Fransisco; dan SH berpredikat cum laude di Fakultas Hukum Universitas Pancasila. .

 

Ke depannya juga Bunda Yessy ingin membuat tayangan youtube yang berkisah tentang perempuan dan kehidupannya sekarang. “Target market saya, perempuan-perempuan umur 50 tahun ke atas, yang jarang youtuber berumur 50 tahun ke atas. Namun pada kenyataannya, youtube yang saya buat banyak dinikmati anak-anak umur 20 tahun sampai 40 tahun. Bukan hanya wanita, bahkan 50 persen lebih adalah pria, “ ungkapnya bangga.

 

Bagi Bunda Yessy, membuat tayangan youtube ini banyak pengalaman baru yang lucu-lucu dan berkesan karena bukan saja berkaitan dengan nara sumber, tapi kegiatannya sendiri yang punya latar belakang berbeda-beda, ada yang psikolog, ada yang pembuat komik dan ada yang di bidang bank. “Kita semua harus belajar sama-sama dari youtube dan melakukan kesalahan-kesalahn dengan belajar pada orang lain. Saya selalu menganjurkan pada anak-anak untuk tidak malu bertanya dan mau harus semangat belajar terus, “ tuturnya.

Saat ditanya, bagaimana suka duka bikin tayangan youtube? Dengan tenang, Bunda Yessy memberikan jawaban, “ Pasti lebih banyak sukanya karena bertemu dengan teman-teman yang sudah lama tidak berjumpa dan terus menggali lagi kisah-kisah masa lalu yang lucu-lucu.”

 

Harapan Bunda Yessy, youtube sekarang ini semakin bisa dinikmati oleh banyak orang karena menjadi lebih mendekatkan yang jauh dan menjadi lebih dekat pada kita. “Mudah-mudahan masyarakat, khususnya ibu-ibu seusia saya semakin bisa menikmati youtube karena masih banyak generasi saya yang gaptek seperti saya. Menurut saya, konten youtube itu bukan hanya sifatnya hiburan, tapi juga lebih banyak lagi unsur-unsur yang mengandung pendidikan dan inspirasi-inspirasi sehingga bukan hanya sekedar tontonan yang membuat kita tertawa tapi juga menjadi sesuatu yang bisa belajar darinya, “ harapnya.

 

Bunda Yessy menyampaikan pengalaman dirinya dan keluarga dalam menghadapi Pandemi Covid-19. “Dalam menghadapi pandemi ini bagaikan badai dalam kehidupan yang tidak terduga oleh kita. Namun kita harus menerima dengan ikhlas dan tetap positif dan tetap mengikuti protokol kesehatan, namun kita harus gembira karena dengan gembira, beraktifitas, berkreasi menambah daya imun kita. Kita juga harus mengurangi pertemuan-pertemuan dalam jumlah besar yang menimbulkan kerumunan, “ tegasnya.

 

Bunda Yessy mengakui semasa pandemi ini banyak karua-karya yang dilahirkan, bukan saja keluarga dirinya dengan adanya youtube ini. Lalu ia kembali melukis lagi, dan kemudian kegiatan webinar yang dirinya lakukan semakin cukup banyak dengan menjangkau daerah-daerah yang jauh yang bisa dilakukan beberapa kali dalam sehari yang itu tentu suatu kelebihan. “Justru bagi mereka kreatifitas timbul ketika orang sedang dalam keterbatasan, “ pujinya.

 

Sedangkan, taman bacaan anak yang dirintis Bunda Yessy tahun 1999 saat ini tentunya sudah ada di berbagai daerah, tapi karena banyak kesibukan, saat ini ia memberikan bantuan dalam bentuk buku-buku yang didapatkan dari masyarakat. “Saya masih tetap diundang di taman bacaan, tapi karean pandemi jadi saya mengurangi tatap muka secara langsung, “ tegasnya.

 

Bunda Yessy telah mendirikan 46 Taman Bacaan Anak (TBA) dan Sanggar Kreativitas Anak di bawah naungan Yayasan Bunda Yessy. Sementara itu, penghargaan yang telah diperolehnya antara lain: penghargaan dari MIZAN atas kepedulian untuk mendukung penyediaan sarana Taman Bacaan bagi Anak-anak (3 Mei 2003) dan penghargaan dari Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Malik Fadjar atas prestasinya dalam meningkatkan minat baca masyarakat melalui Taman Bacaan Anak Yayasan Bunda Yessy (16 Desember 2003).

Dalam salah satu tayangan youtube Bunda Yessy, yang berjudul Sanggar Anak Kawula Muda, ia juga mengunjungi satu kegiatan bermain peran atau teater yang tentu bermanfaat bagi anak muda. “Alhamdulillah, dalam tayangan youtube saya selalu saya sisipkan unsur pendidikan, “ tuturnya penuh rasa syukur.

 

Adapun, mengenai dunia perfilman yang telah membesarkan namanya, setelah main FTV ‘Senyummu adalah Surgaku’, Bunda Yessy sering mendapat tawaran main dalam bentuk FTV maupun sinetron striping. Kalau sinetron striping saat ini tampaknya ia memaklumi sudah tidak memungkinkan untuk ikut main karena keterbatasan waktu. “Tapi kalau FTV atau film layar lebar, jika ceritanya bagus dan waktunya pas insya Allah, saya masih berminat untuk main, “ pungkas Bunda Yessy sumringah.

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

2 Comments on “Aktif Main Youtube, Yessy Gusman Selalu Sisipkan Unsur Pendidikan”

  1. Pingback: tadalafil drug

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :