Bangun Pagi Pictures Rilis Official Poster Film Horor ‘Cerita Sofi’

KabareTegal – Bangun Pagi Pictures merilis official poster film horor berjudul ‘Cerita Sofi’. Sebuah film karya sutradara Ivan Bandhito ini siap tayang di tahun 2024.

Film ini bercerita tentang karakter bernama Sofi dan empat saudaranya yang mengalami kejadian tragis saat liburan di kampung halaman mereka. Ulah kelalaian salah satu dari mereka membawa mereka kepada terror yang menghantui dan misteri yang harus mereka pecahkan di tengah konflik pribadi yang berkecamuk dan rekonsiliasi mereka sebagai keluarga.

Poster film ini menampilkan sosok perempuan yang berlumuran darah dan membawa boneka lusuh dengan tagline “kenapa kalian tinggalin aku?” bagian dari sneek peek di balik teror film ‘Cerita Sofi’. Kombinasi warna gelap dan pencahayaan jingga yang dramatis menciptakan atmosfer yang menegangkan sekaligus menggugah rasa ingin tahu penonton ada cerita apa di dalam film ‘Cerita Sofi’?

Jonathan HM selaku produser eksekutif menyampaikan, bahwa kekuatan utama film ‘Cerita Sofi’ selain pada sosok hantu yang mencekam. “Juga lebih ke misteri yang akhirnya terungkap dibalik teror yang menghantui di film ini,” ujarnya kepada wartawan, beberapa waktu yang lalu.

Sementara itu, sutradara ‘Cerita Sofi’ Ivan Bandhito yang juga dosen senior di Institut Kesenian Jakarta – IKJ, menyampaikan, bahwa film ini mengisahkan tentang seorang karakter Sofi dan empat saudaranya yang terkena bencana saat liburan di kampung halaman Abah. “Akibat kelalaian salah satu dari mereka, membuat kelima kakak beradik ini harus mengalami sebuah peristiwa tragis dan penuh teror. Teror yang menghantui dan penuh misteri ini harus segera dipecahkan ditengah konflik pribadi yang berkecamuk dan rekonsiliasi mereka sebagai keluarga,” papar Ivan.

Film ‘Cerita Sofi’ dibintangi sederet pemain muda dan berbakat, seperti salah satunya Sarah Beatrix yang berperan sebagai Sofi.

Lalu, ada juga Joshua Suherman, Annette Edoarda, Naura Hakim dan Irsyadillah yang bereperan sebagai kakak beradik dari anak Abah yang dimainkan oleh Egi Fedly. Selain itu ada juga beberapa pemain senior seperti Roweina Umboh, Ferry Salim, Julian Kunto dan Natasha Germani sebagai cameo.

Kisahnya tentang Jojo (Joshua Suherman), yang merupakan anak tertua Abah yang memiliki sifat cuek dan malas, namun ia sangat menyayangi keluarganya.

Angga (Irsyadillah), anak kedua yang sangat penyabar dan penuh logika cara berfikirnya, namun sifat bapernya lebih besar dibanding saudaranya yang lain.

Momo (Annette Edoarda), anak ketiga Abah yang berkepribadian cuek, slengean dan mahasiswa film yang sekolahnya gak kelar-kelar.

Nindi (Naura Hakim), anak ke empat Abah yang memiliki perasaan yang paling paling halus, sensian dan mudah tersinggung.

Sedangkan Sofi (Sarah Beatrix), anak bungsu Abah yang sangat penurut, baik hati serta penuh hormat kepada keluarganya.

“Yang menarik dari ‘Cerita Sofi’, sejak awal saya dipanggil oleh produser Faisal Helmy dan membicarakan cerita ini, saya langsung tertarik dengan pernyataan pak Jonathan sebagai EP yang mengatakan bahwa dia ingin membuat film horror yang tidak horror. Bagi saya steatment ini cukup menantang, “ beber Ivan.

Bagi Ivan, film ‘Cerita Sofi’ merupakan sebuah penawaran treatment baru dalam genre film horor yang belakangan sangat marak kita lihat. Gempuran pasar global industri film di Tanah Air, khususnya film bergenre horor yang identik dengan seting dusun dan balutan agama sebagai identitas moral, merupakan hal yang tidak mudah untuk di “lawan”.

“Namun saya percaya bahwa dalam genre film apapun pasti memiliki sub dengan gaya yang berbeda-beda, hingga pemahaman tentang sebuah genre film tidak sempit. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam genre horor pun banyak yang menggunakan sub bagian seperti horor komedi, horor romance, horor thriller, horor psikologi dan lainnya,” papar Ivan lugas.

Menurut Ivan, film ‘Cerita Sofi’ mengajak penonton untuk masuk ke dalam sebuah peristiwa baka yang mana nalar serta logika perlu digunakan untuk menikmatinya.

Dalam hal ini, Ivan mencoba untuk menerapkannya dari dua aspek tentang pandangannya terhadap perilaku setan seperti yang banyak digambarkan. Aspek pertama merupakan sebuah alur cerita yang memiliki sebab akibat yang jelas sehingga penonton mampu membaca persoalan yang ditawarkan. Aspek kedua merupakan sebuah logika berfikir tentang rasa ketakutan/kecemasaan yang berlebihan hingga akhirnya sebuah ilusi tentang setan itu bisa muncul.

Dari dua aspek tersebut Ivan membuat sebuah treatment film horor klasik dengan nuansa drama keluarga yang mana pola jumpscare akan sangat halus diperlihatkannya.

Ivan meniadakan darah dan penyiksaan yang kerap ada dalam film-film horor, karena ia ingin membawa penonton ke dalam sebuah pengalaman/realita baru ketika ada dalam ruang ketakutan. “Hal ini pun diperkuat dengan unsur suara-suara yang tidak identik hanya untuk memberi kesan seram semata, “ ungkapnya.

Harapan Ivan, film ini dapat diterima masyarakat. “Semoga nantinya film Cerita Sofi ini bisa diterima serta dinikmati oleh para pencinta film Indonesia, khususnya pecinta film horor, “ harapannya.

Adapun, berkenaan proses produksi film, Ivan mengungkapkan bahwa filmnya kali ini menghabiskan waktu yang cukup panjang, mulai dari development cerita, mengumpulkan team serta diskusi-diskusi  kreatif yang memakan waktu selama empat bulan hingga akhirnya film ini bisa diselesaikan.

Pra produksi sendiri berlangsung selama satu bulan dengan agenda yang cukup padat. Sedangkan proses produksinya sendiri berlangsung selama 15 hari shooting day. Produksi film ini dilakukan di bulan Maret 2023 yang mana di bulan tersebut intensitas hujan sedang tinggi, sedangkan lokasi utama kami berada di desa Ciloto Puncak Jawa Barat.

Selama persiapan dari pra produksi hingga produksi, semua berjalan sesuai dengan time line yang sudah dibuat, walaupun pada saat pelaksanaannya cukup berat karena ada beberapa hari yang harus dilewati dengan muculnya hujan.

“Setelah menyelesaikan shooting film kita menghabiskan kurang lebih dua bulan untuk menyelesaikan proses offline hingga online film, “ pungkas Ivan optimis.

Film ‘Cerita Sofi’ segera tayang di bioskop seluruh Indonesia tahun 2024.***

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :