Pentaskan ‘Langkah Kardinah’, Teater Qi Tegal Maknai Semangat Ngebyak Terus Bergerak

Tegal selalu melahirkan seniman-seniman berbakat. Kota ngapak yang dijuluki “Kota Teater” itu memang turut andil dalam dinamika perkembangan dunia seni-budaya Indonesia.

 

Dari sekian banyaknya seniman yang bertumbuh di Tegal, tersebutlah nama Gendra Wisnu Buana yang banyak berkiprah dalam dunia seniman. Pada tahun 2015, Gendra meraih beasiswa seni Program Seniman Pasca Terampil oleh Bakti Budaya Djarum Foundation di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Yogyakarta. Kemudian, bersama tujuh seniman muda penerima beasiswa program Seniman Pasca Terampil, unjuk kebolehan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (10/9/2015) malam. Mereka yang datang dari seni tari, seni rupa, seni teater, hingga seni musik tampil dalam pementasan bertajuk ‘Jagongan Wagen Goes to Jakarta’.

 

Di bawah bendera ‘Teater Qi’ Tegal, Gendra menyutradarai pertunjukan dengan lakon “Langkah Kardinah” yang akan digelar di Ruang MKU Universitas Pancasakti Tegal, Minggu, 1 Desember 2019.

 

“Ada yang sedikit berbeda dalam pertunjukan Teater Qi “Langkah Kardinah”, karena kami tidak menghadirkan sosok Kardinah yang tunggal. Ada tiga aktris yang akan ‘membicarakan’ Kardinah dan masing-masing dari mereka diberikan leluasa untuk menginterpretasikan Kardinah dengan caranya sendiri. Sama halnya dengan penari, pemusik dan tim artistik mereka juga memiliki hak yang sama untuk ikutan ‘ngobrol’ tentang Kardinah di atas panggung, “ kata Gendra Wisnu Buana menuturkan proses casting para pemain pertunjukan ‘Langkah Kardinah’ kepada Akhmad Sekhu, wartawan KabareTegal.com, Kamis (28/11/2019).

 

Lebih lanjut, seniman muda kelahiran Tegal, 5 Juli 1991, itu menerangkan persiapan pementasannya yang relatif singkat, namun pementasan ini belum menjadi final. “Harapannya pementasan ini akan terus berkembang karena kami sungguh tertarik dengan sosok Kardinah sebagai pejuang kemanusiaan sekaligus korban revolusi sosial, “ terang jebolan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta ini.

 

Menurut Gendra, tahun depan Teater Qi berencana akan mementaskannya lagi di Teater Arena Taman Budaya Tegal. “Setelah bangunan tersebut selesai direnovasi. Semoga, “ harapnya.

 

Dalam pementasan Langkah Kardinah, lanjut Gendra, para pemain dan seluruh tim yang terlibat sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga, karyawan, guru dan mahasiswa. “Dan itu menjadi tantangan tersendiri. Namun bukan berarti kami akan bermain ‘seadanya’ dan meminta untuk dimaklumi. Hanya saja kami memiliki ‘gaya bahasa’ sendiri untuk berproses dan mewujudkan pementasan ‘Langkah Kardinah’ ini, “ ungkapnya mantap.

Adapun, pesan yang ingin disampaikan dari pementasan Langkah Kardinah, kata Gendra, wacana yang beredar, RA Kardinah akan diusulkan oleh Pemerintah Kota Tegal untuk dijadikan Pahlawan Nasional. Data-data tersebut sedang disusun oleh akademisi, penulis buku Kardinah dan perwakilan dari Pemerintah Kota Tegal.

 

“Kami sangat mendukung itu dan kami ‘hanya’ ingin ikut menyebarkan ‘pengetahuan’ tersebut, bahwa Kardinah bukan hanya nama Rumah Sakit dan adik Kartini saja. Ia yang bukan asli orang Tegal adalah seorang pejuang yang menginginkan masyarakat Tegal khususnya kaum perempuan mendapatkan pendidikan dan menguasai berbagai kepandaian, melawan ketidakadilan, budaya patriarki dan feodalisme, hingga Ia membangun rumah sakit di Tegal, “ paparnya.

 

“Kami juga ingin menyampaikan bahwa sudah seharusnya Tegal berutang budi pada sosok Kardinah, karena Kardinah yang dengan kelembutannya mencintai dan membangun Tegal justru menjadi korban revolusi sosial oleh kelompok Kutil, hingga Kardinah ‘trauma’ mendengar kata Tegal, “ imbuh Gendra mengingatkan.

 

Saat ditanya, apakah pementasan Langkah Kardinah terinspirasi atau adaptasi dari buku Kardinah yang ditulis Mas Yono Daryono? Dengan tenang, Gendra memberikan jawaban, “Kami meminjam buku ‘Kardinah – Sebuah Biografi Pejuang Kemanusian (1881-1971)’ karya Yono Daryono sebagai teks. Tidak ada naskah yang jadi dalam pementasan ‘Langkah Kardinah’, buku, artikel dan informasi tentang Kardinah menjadi naskah kami. Untuk memperkuat teks kami juga membicarakan tentang ‘tubuh’ perempuan serta emansipasi wanita yang diperjuangkan (di zaman) Kardinah dan di hari ini.”

 

Gendra lahir dan tumbuh dari keluarga seniman. “Keluarga sangat mendukung, kami sering ngobrol tentang Kardinah di meja makan dan ruang tamu. Bahkan Ibu saya yang nyletuk menemukan judul ‘Langkah Kardinah’ di sela-sela obrolan kami, hahaha.. Di antara beberapa opsi judul akhirnya kami memilih judul tersebut, kata langkah itu kan tidak statis, terus bergerak, ada sikap di setiap langkah, ada peristiwa maupun kejadian di setiap langkah, langkah tidak berhenti, sangat dinamis dan menurut saya itu menarik karena di balik perjuangannya yang tulus sebenarnya perjalanan hidup Kardinah itu tragis, “ ujarnya panjang lebar.

 

Obsesi dan harapan Gendra ke depan dalam berteater, menurut Gendra, kesenian adalah ‘bahasa’ yang menyenangkan untuk menyampaikan gagasan dan berkomunikasi dengan khalayak. Baik itu melalui teater, musik, sastra, dll. “Dan saya ingin terus mengabdikan diri saya kepada masyarakat melalui kesenian, “ pungkas Gendra Wisnu Buana sumringah.

‘Langkah Kardinah’ berkisah tentang Kardinah yang lahir dan besar dalam keluarga Ningrat, tak lantas membuat dirinya mati kepekaannya. Kardinah justru hidup-menghidupi pemikiran kritis dan perbuatan berani menentang feodalisme. Ia menaruh perhatian sangat besar terhadap kaum miskin. Perjuangan yang dilakukan didukung penuh oleh sang suami, RM Rekso Harjono, hingga terwujud sekolah, rumah sakit, bahkan panti jompo. Namun nasib baik tak selalu berpihak padanya. Kardinah dan orang-orang yang dicintainya didombreng, diarak sepanjang jalan seperti halnya binatang ternak. Ia merasa malu, sedih, dan marah, hingga trauma pada Kota Tegal

About AKHMAD SEKHU

Akhmad Sekhu, wartawan dan juga sastrawan. Buku puisinya: Penyeberangan ke Masa Depan (1997), Cakrawala Menjelang (2000). Sedangkan, novelnya: Jejak Gelisah (2005), Chemistry (2018), Pocinta (2021)

View all posts by AKHMAD SEKHU →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :